‘Cinta Selamanya’, Memoar Epik Fira Basuki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Mata menatap, hati menetap, cinta selamanya.”
Sastrawan Fira Basuki telah mewujudkan buah gagasannya melalui karya visual berjudul Cinta Selamanya. Film yang diangkat dari kisah nyata bersama almarhum suaminya, Hafez Agung Baskoro menorehkan catatan betapa epik perjalanan kehidupan penulis kelahiran Jawa Timur ini.
Menggandeng seniman panggung Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan, Fira mempercayakan kisah pribadinya digarap sutradara Fajar Nugros dan produser Susanti Dewi untuk diangkat ke layar lebar.
Cinta Selamanya ialah kisah yang didedikasikan Fira kepada suaminya, Hafez yang telah meninggal empat bulan setelah keduanya menikah.
“Orang meninggal hanya pindah dimensi. Saya merasa Hafez mendengarkan saya. Sesudah tiga tahun Hafez meninggal, saya masih merasa cinta sama dia. Sekali ingat dia, saya masih merasa bergetar. Buat saya, dia memang cinta selamanya. Saya meminta punya cinta selamanya dan dikabulkan. Sekarang bagaimana saya menjaga hidup saya dan cinta ini. Untuk itulah saya mewujudkan film ini untuk Hafez,” ujar Fira kepada satuharapan.com saat ditemui di Kuningan City, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (22/4) malam.
Film berdurasi kurang lebih 90 menit ini memang menggambarkan kisah cinta orisinil Fira dan Hafez. Fajar Nugros pun menerjamahkan film ini melalui bahasa sinematografi yang apik dan kaya romansa. Pada titik-titik tertentu, Fajar Nugros berhasil mengaduk perasaan penonton lewat adu akting Atiqah dan Rio.
Kendati film ini menjadi film perdana Fajar Nugros dan Susanti Dewi dengan rumah produksinya, Demi Istri, film ini diharapkan dapat mendulang jumlah penonton yang cukup banyak.
“Film ini kado untuk peremouan Indonesia yang bekerja keras kuat dan tangguh menjalani hidup, seperti Fira. Kami ingin membuat film ini dan menggambarkan cinta yang sederhana. Saya menuturkan dengan beberapa macam imajinasi,” ujar Fajar Nugros.
Senada dengan Fajar, Atiqah yang turut berjuang memvisualisasikan kedalaman cinta penulis mengatakan film ini menjadi film yang cukup inspiratif bagi kaum perempuan.
“Saya banyak mendalami karakter Fira dan tokoh Fira memang tokoh modern yang inspiratif. Banyak hal yang saya dapat dari Fira,” ujar Atiqah.
Sementara Rio Dewanto yang mendapat tanggung jawab memerankan tokoh almarhum suami Fira merasa tak kesulitan membangun karakter Hafez.
“Saya diberi ruang mengakses menginap di rumah hafez dan merasakan bagaimana hafez hidup di sekelilingnya. Saya mengakses komputer. Saya merasa Tuhan memberi energi kepada manusia untuk bertemu dengan manusia, termasuk saya bertemu Hafez melalui orang-orang sekitarnya,” ujar Rio.
Film yang juga menggandeng seniman panggung senior seperti Tio Pakusodewo dan Dewi Irawan ini mulai tayang di bioskop pada 30 April 2015 mendatang.
Cinta Selamanya
Cinta Selamanya merupakan produksi Demi Istri Production yang di sutradarai oleh Fajar Nugros. Film yang merupakan adaptasi dari kisah cinta Fira Basuki yang diangkat dari novel berjudul Fira & Hafez. Film mengisahkan tentang kehidupan Fira Basuki (Atiqah Hasiholan) yang merupakan seorang penulis novel serta editor in chief untuk majalah Cosmopolitan. Fira menikah dengan Hafez Agung Baskoro (Rio Dewanto) yang telah berpulang setelah terkena serangan jantung hingga koma pada 14 Maret 2012 silam.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...