Cintanya Buat Kamu Tertekan, Jangan-jangan Si Dia Love Bomber
“First best is falling in love. Second best is being in love. Least best is falling out of love. But any of it is better than never having been in love.” ― Maya Angelou
SATUHARAPAN.COM - Merajut cinta bersama pasangan adalah hal yang menyenangkan. Walaupun tidak dapat dipungkiri, dalam hubungan percintaan pun akan ada masalah yang menghampiri. Tapi, bagaimana jika saat menjalin hubungan, kita malah merasa tertekan dan tidak nyaman?
Bawaannya takut kalau bertemu dengan dia atau malas bertemu. Kita merasa jika tidak bersama dia, justru menenangkan. Kalau sedang bersama dia, serasa dia tidak tulus atau merasa dia memiliki motif tersembunyi atau cenderung memanipulasi. Kadang kita pun merasa menjadi “korban” yang harus patuh, dan terkadang dia memberikan begitu banyak “bom cinta” secara berlebihan, tapi tidak membuat kita merasa istimewa.
Istilah love bombing saat ini dikenal karena sikap pasangan yang memberikan berbagai perhatian, rasa sayang berlebihan di masa-masa awal dengan tujuan si korban tunduk, kemudian memunculkan rasa spesial, dicintai, dibutuhkan, dan dihargai. Serasa dunia si korban berubah menjadi lebih indah semenjak ada kehadiran pasangan. Tapi, lama kelamanaan, orang tersebut berubah menjadi orang yang “berbeda”. Tetapi, sudah membuat pasangannya “tidak bisa pergi” karena rasa hutang budi atau pun merasa “seharusnya” sebagai pasangan memberikan dukungan, menerima sikap “beda”, dan mengharapkan balasan. Sikap ini diterapkan secara tidak sadar oleh si pelaku.
Si love bomber ini sebenarnya melakukan emotional abuse terhadap pasangannya. Di tahap awal, biasanya mereka membuat nyaman, menjalin percakapan yang mendalam, memberikan hadiah, membuat kita merasa diandalkan. Tapi, setelah si pelaku merasa sudah mendapatkan kita, mereka mulai merendahkan diri pasangan, bersikap kasar, mengisolasi secara sosial, hingga mengontrol hidup kita secara keseluruhan. Terkadang, love bomber pun bisa tiba-tiba menghilang atau pun melakukan perselingkuhan, hingga mereka pun mempertanyakan diri mereka sendiri, seperti mengasingkan diri atau menjaga jarak dengan orang terdekatnya.
Yuk kenali tanda-tanda pasangan adalah love bombing.
Pertama, dia menyatakan apa yang mau kita dengar, sehingga kita merasa senang untuk bersamanya.
Lalu, dia membuat ikatan emosional yang cepat dengan kita, sehingga kita merasa hubungan kalian tidak akan pernah berakhir.
Ketiga, sikap berbeda antara memperlakukan kita dan lingkungannya. Misalnya, dengan kita dia bersikap sabar, tetapi dengan orang lain bersikap tidak sopan.
Keempat, dia tidak berhenti memuji atapun memberikan barang kesukaan untuk mendapatkan hati.
Kelima, dia menginginkan perhatian kita secara penuh, tidak membiarkan kita fokus kepada orang lain dan marah jika kita menolak permintaannya.
Tanda lainnya, dia merasa sangat membutuhan kita. Pasangan cenderung membuat kita merasa berhutang budi kepada dia, sehingga dia dapat mengandalkan kita siang malam.
Ketujuh, kita merasa kewalahan dan tertekan dengan sikapnya.
Kedelapan, kita merasa tidak seimbang antara kehidupan pribadi, pekerjaan, keluarga, pertemanan, percintaan dan relasi lainnya.
Kesembilan, hubungan terasa “cepat” dan tidak menikmati proses jatuh cinta secara utuh.
Ingat, hubungan yang sehat dibutuhkan dari dua orang yang saling mencintai satu sama lain, saling menghargai, saling menjaga komitmen bersama, dan saling-saling lainnya. Dengan menjadi diri sendiri dan tidak menuntut pasangan karena kebahagiaan akan datang dengan sendirinya, jika keduanya saling berusaha.
Mega Move it Fest Bangkitkan Musisi Timur dari Ambon
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Festival musik tahunan "Mega Move it Fest", membangkitkan kembali...