Cita-cita WikiDPR, Kaum Muda Melek Politik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – WikiDPR telah menetapkan sejumlah tujuan ke depan, yakni membuat kaum muda menjadi 'melek politik' dan menutup jarak antara rakyat dengan perwakilannya di lembaga legislatif.
Demikian disampaikan Michael Hatherell, seorang staf pengajar bahasa, politik, dan hubungan internasional di Universitas Deakin, Geelong, Australia, dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Rabu (22/4).
Sejauh mana cita-cita ini bisa berhasil, menurut dia, semua tergantung bagaimana masyarakat dan politisi di parlemen melihat manfaatnya. Bila publik merasa tertarik dengan detail yang disediakan dan politisi parlemen merasakan perubahan perilaku.
“Selain itu, kritik sebenarnya ikut jadi bagian penting dari proses politik, di mana selalu ada potensi yang dapat menyebabkan ketegangan terjadi di parlemen,” kata Michael.
Namun pada tahapan ini, WikiDPR tidak akan ambil bagian. Sebab, sejak awal hanya coba mencakup kegiatan parlemen, ketimbang analisis politik,” dia menambahkan.
Lebih luas lagi, Michael menyampaikan upaya menjembatani kesenjangan rakyat dan wakil bergantung pada perkembangan politik di Indonesia. Upaya ini perlu mendapat bantuan dari pemberantasan budaya korupsi dan politik uang yang telah merusak legitimasi partai politik dan parlemen,
“Bisa juga disebut bergantung pada profesionalisme dan efisiensi lembaga tersebut,” tutur dia.
Kemunculan WikiDPR sekaligus menunjukkan sinisme terhadap politik di Indonesia tidak menyeluruh. Masih banyak rakyat Indonesia, khusunya kaum muda, yang rela mengorbankan waktu dan tenaga dengan harapan Indonesia lebih baik.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...