Coco Gauff Juarai China Open
JAKARTA, SATUHARPAN.COM - Coco Gauff menaklukkan Karolina Muchova dengan kemenangan dua set langsung pada pertandingan final, untuk membawa dirinya menjuarai China Open pada Minggu (6/10).
Petenis Amerika Serikat berusia 20 tahun itu mencatatkan kemenangan 6-1, 6-3 pada pertandingan yang berlangsung selama satu jam 16 menit di Beijing.
Ini merupakan kemenangan ketiga Gauff dari tiga pertandingan melawan Muchova. Petenis Ceko Muchova sempat mengalami cedera pergelangan tangan yang mengancam kariernya, dan memaksanya absen bermain selama 10 bulan sebelum kembali berkompetisi pada musim panas ini.
“Rasanya menyenangkan melihat Anda kembali ke lapangan. Anda merupakan pemain hebat, dan mudah-mudahan kita akan memainkan lebih banyak lagi pertandingan final,” kata Gauff mengenai Muchova seperti dikutip dari AFP.
“Rasanya luar biasa melihat bagaimana Anda menyiapkan musim kompetisi setelah begitu banyak cedera,” tambah Gauff.
Gauff mengawali pertandingan dengan cepat. Ia mematahkan serve lawannya untuk unggul 2-0 pada set pertama, dan kemudian selalu sukses meraih poin gim dari servenya sendiri tanpa kehilangan poin.
Ia telah unggul 3-0 saat pertandingan baru berlangsung sekira 10 menit.
Gauff kemudian memiliki tiga break point pada gim keenam, dan mengonversinya untuk memimpin 5-1 atas Muchova. Dengan pukulan ace ketiganya di pertandingan ini, Gauff memiliki dua set point.
Servenya sempat tidak terlalu baik dan relatif mudah dikembalikan, sebelum Gauff mengunci set pertama dalam rentang waktu 29 menit pada set point ketiganya.
Muchova sempat mengalahkan unggulan teratas Aryna Sabalenka pada perempat final dan kemudian mengalahkan pemenang medali emas Olimpiade Zheng Qinwen.
Permainan Muchova sempat membaik pada awal set kedua untuk unggul 2-0, tetapi Gauff kemudian kembali unjuk gigi untuk berbalik unggul dan menutup pertandingan dengan keunggulan mutlak.
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...