Coldplay Bicara tentang Konser Ramah Lingkungan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Grup band Inggris, Coldplay, mengatakan tidak akan melakukan tur untuk mempromosikan album baru mereka. Mereka sedang berkonsentrasi merancang untuk membuat pertunjukan mereka ramah lingkungan, kata vokalis utama Chris Martin.
Grup rock yang dikenal lewat lagu-lagu seperti Yellow, Paradise, dan Viva la Vida itu, meluncurkan album studio kedelapan mereka Everyday Life pada hari Jumat (22/11/2019) ini. Rekaman sepanjang 52 menit itu terdiri atas dua bagian, “Sunrise” dan “Sunset”.
“Kami tidak mengadakan tur untuk album ini. Kami mengambil waktu selama satu atau dua tahun ke depan untuk mencari tahu bagaimana tur kami (tidak hanya dapat) berkelanjutan tetapi bagaimana hal itu dapat secara aktif menguntungkan,” kata Martin kepada BBC di Yordania, seperti dikutip Arab News.
Coldplay menggelar dua pertunjukan pada hari Jumat ini di Yordania untuk menandai peluncuran album baru Everyday Life.
“Kami memimpikan menyelenggarakan pertunjukan tanpa plastik sekali pakai, dan sebagian besar memanfaatkan tenaga surya.”
Coldplay juga akan memainkan pertunjukan satu kali di Natural History Museum London pada hari Senin pekan depan untuk mempromosikan album. Semua hasil kinerja akan masuk ke yayasan lingkungan ClientEarth.
“Ini diharapkan menjadi satu-satunya pertunjukan grup band di Inggris di era Everyday Life,” demikian bunyi siaran pers untuk acara tersebut.
Coldplay terakhir melakukan tur global pada 2016-2017 untuk mempromosikan album A Head Full of Dreams.
“Di setiap industri, kita harus selalu mencari tahu apa cara terbaik untuk melakukan pekerjaan kita, dan yang paling sulit adalah hal-hal lain di sisi pekerjaan itu,” kata Martin.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi lingkungan dari konsumen dan penggemar muda, beberapa artis musik turut bersuara membahas perubahan iklim dalam lirik atau mengumumkan rencana untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap kondisi lingkungan.
Grup band The 1975 bekerja sama dengan aktivis iklim Greta Thunberg, membuat sebuah lagu di album mendatang dan aktivis remaja Swedia itu mengingatkan tentang perubahan iklim.
“Sangat luar biasa melihat seniman terkenal dunia melangkahkan kaki untuk turut melindungi planet ini,” kata Gareth Redmond-King, kepala Perubahan Iklim di kelompok konservasi WWF, dalam sebuah pernyataan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memimpin dengan memberi contoh dalam menghadapi krisis iklim dan alam ini - tidak melakukan apa-apa bukanlah pilihan jika kita ingin melestarikan planet untuk generasi mendatang.”
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...