COP28, Ketua IMF: Dibutuhkan US$5 Triliun untuk Pendanaan Iklim
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dunia perlu “mengalokasikan uang kita” dan menyediakan US$5 triliun yang dibutuhkan untuk pendanaan iklim saat ia menyampaikan pidato pada hari ketiga perundingan COP28 di Dubai.
Topik yang lebih luas mengenai pendanaan iklim adalah isu utama yang dibahas pada konferensi PBB, dengan fokus pada bagaimana negara-negara akan membiayai mitigasi, upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan adaptasi, dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan iklim.
Kristalina Georgieva, Chief Executive Officer IMF, menyampaikan pidato utama di Forum Bisnis dan Filantropi pada hari Sabtu (2/12), dengan mengatakan: “Kita perlu meningkatkan angka US$ 900 juta, di mana kita berada sekarang, menjadi US$5 triliun untuk mewujudkan dekarbonisasi dan pertanyaannya adalah, apakah US$5 triliun, uang yang banyak?”
“Tentunya ini tidak sedikit, tapi menempatkan US$5 triliun di samping US$7,1 triliun subsidi langsung dan tidak langsung, atau setara dengan ukuran perekonomian dunia, yang berjumlah lebih dari 100 triliun. Saya pikir kita harus berani dan mengatakan ya, itu bisa dilakukan.”
Dia mengatakan subsidi langsung bahan bakar fosil telah mencapai rekor US$1,3 triliun pada tahun lalu karena langkah-langkah dukungan yang disebabkan oleh krisis biaya hidup.
Ia mengatakan bahwa pencapaian angka US$5 triliun “akan jauh lebih cepat” jika sektor swasta lebih diberi insentif untuk berkontribusi, sehingga membantu pergerakan ke arah pembiayaan campuran.
Georgieva juga memuji Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed, yang pada hari Jumat menjanjikan dana US$30 miliar untuk pembiayaan iklim di bawah kendaraan iklim katalitik yang baru diluncurkan negara tersebut, ALTÉRRA, yang akan mendorong upaya internasional untuk menciptakan sistem pendanaan iklim yang lebih adil, dengan menekankan peningkatan akses terhadap pendanaan untuk negara-negara Selatan. (dengan Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...