Cory Monteith Meninggal Akibat Overdosis Heroin dan Alkohol
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM - Seorang bintang ternama asal Kanada, Cory Monteith tewas di kamar hotelnya di Vancouver, Kanada pada Sabtu (13/7) silam. Ia tewas akibat campuran heroin dan alkohol.
“Pengujian post mortem, termasuk otopsi dan analisis toksikologi mengidentifikasi bahwa Monteith (31) meninggal akibat keracunan obat campuran heroin dan alkohol,“ ujar Lisa Laponte, kepala urusan Koroner. Lisa Laponte mengatakan, saat ini tidak ada bukti lain yang menyebabkan kematian Monteith.
Monteith (31) ditemukan tewas oleh staf di Fairmont Pacific Rim Hotel pada Sabtu (13/7) sore.
Polisi Vancouver, Brian Montague mengatakan bahwa Monteith meninggal di kamar hotelnya dan tidak ada alasan untuk penyelidikan polisi lebih lanjut, termasuk berusaha mengidentifikasi dan menangkap pemasok obat-obatan tersebut kepada aktor itu.
“Banyak risiko yang Anda dapatkan bila Anda menggunakan obat-obatan terlarang,“ ujar Brian Const Montague.
“Sayangnya campuran heroin dan alkohol tersebut dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan overdosis yang sangat tragis, “tambahnya.
Polisi tersebut mewawancarai ketiga orang yang pergi bersama Monteith malam hari sebelum ia meninggal. “kami cukup yakin kita tahu dimana keberadaan mereka,” ujar Monatgue.
Sampai saat ini polisi menduga bahwa Monteith meninggal karena overdosis obat, karena adanya bukti yang ditemukan dalam kamarnya.
Montague mengatakan tidak ada dalam laporan SM Koroner yang menunjukkan Monteith telah overdosis akibat heroin.
“Laporan Koroner tidak menunjukkan adanya tingkat penggunaan alkohol dan heroinnya tapi ia hanya mengabarkan bahwa Monteith tewas akibat heroin dan alkohol,“ tambahnya.
Monteith lahir di Calgary dan di besarkan di Victoria sebelum pindah ke Nanaimo dan kemudian ke Vancouver. Ia mulai terkenal sejak ia tampil di salah satu acara televise Glee Fox dimana ia tampil bersama SMA Quarterback Finn Hudson dan bergabung dengan klub sekolah Glee.
Sejak ia masih berusia remaja Monteith berjuang melawan kecanduan narkobanya. Bulan April lalu ia sempat mengunjungi panti rehabilitasi narkoba. Pada tahun 2011, ia mengatakan kepada majalah Parade “beruntung saya masih hidup”.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...