Cosplay Parade, Tokoh Fiksi Keluar dari Buku
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tokoh-tokoh ternama dalam kisah buku bergambar (komik) atau kisah kepahlawanan dalam film kartun anak-anak yang biasanya hanya dinikmati dalam dunia fiksi, mendadak menghadirkan kemeriahan bagi warga Jakarta pada Minggu (2/11) sore di Silang Barat Daya Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Warga Jakarta yang kebetulan memadati Monas berjejal-jejal merapat ke sebuah panggung demi melihat berbagai tokoh dan karakter kepahlawanan dalam parade bertajuk Jakarta Cosplay Parade. Orang atau komunitas yang menggemari tokoh-tokoh fiksi tersebut dinamai Cosplay atau Costume Player.
Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan berbagai tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer.
Para cosplayer yang mengikuti acara ini tergabung dalam berbagai komunitas antara lain Cosplay Jakarta,Starwars Indonesia Troopers Homebase, Indonesian Reenactors, Superman Fans Of Indonesia, Om Zombie, Komunitas Tokusatsu, Jakarta Saber, Cosplay Softer, AMP Cosplayer, Komunitas Tintin Indonesia, Gotham Citizen Club, Indonesian Tolkein Society, Persatuan Olah Raga Airsoft Seluruh Indonesia, Itasha Indonesia, Skylar Comics, Stalker, Skoater, Setan Jalanan, Volt, Zero, Indo Harry Potter, Indonesian Star Trek Community, sementara para peserta yang berasal dari luar Indonesia adalah komunitas Taiko yang berasal dari Jepang sehingga total ada 23 komunitas yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Peserta akan berparade di area yang telah ditentukan oleh panitia dan akan dinilai oleh panitia berdasarkan kostum dan penjiwaan selama jalannya parade.
Jakarta Cosplay Parade menghadirkan parade untuk para penggemar tokoh komik genre Eastern (negara asia), dan genre Western (Amerika, Eropa, Australia) untuk berpartispasi. Baik itu dari Film, Komik, Novel, Game, Serial TV serta animasi untuk turut serta bergabung di acara ini dan ikut berparade bersama.
Jumlah Peserta parade Perorangan sebanyak 18 Orang, jumlah Peserta Kelompok sebanyak 8 Kelompok, dan total berjumlah 40 Orang, jumlah Peserta Parade Eastern ada 229 Orang, jumlah Peserta Parade Western sebanyak 179 Orang.
Kepahlawanan Fiksi Indonesia
Hal yang patut dicermati dalam parade ini yakni beberapa Cosplayer yang sungguh-sungguh memerankan dan berakting seperti tokoh fiksi Indonesia seperti Dewi Sri, Hanoman, dan banyak tokoh pewayangan lainnya.
Para peserta parade memerankan dengan sungguh-sungguh tokoh-tokoh Indonesia seperti Michael Tanuwijaya Putra yang berdandan dan berakting seperti Hanoman, kemudian dia bertingkah seperti monyet di atas panggung.
Tokoh Hanoman berasal dari wiracarita Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antarzaman.
Michael berulang kali berguling-guling dan berdiri sembari melompat-lompat namun ‘Hanoman’ Cosplay ini sama sekali tidak melakukan gerakan-gerakan dalam wayang, namun hanya berguling-guling dan melompat-lompat sembari tangan kanan di atas kepala. Hal ini membuat seluruh pengunjung Monas tertawa.
Sementara contoh lain dari tokoh pewayangan adalah Srikandi yang kebetulan dalam Jakarta Cosplay Parade tadi divisualisasikan oleh Brigitta.
Brigitta berjalan pelan sementara gerakannya seperti gerakan Sendratari Ramayana, dan dia sungguh-sungguh mengatur pergerakannya agar menyerupai Srikandi yang membawa anak panah dan busur di punggungnya, menjelang akhir dari aksinya selama tiga menit, Brigitta mengambil busur dan mulai mengambil salah satu anak panah yang ada di punggungnya, dan bergaya seolah-olah ingin memanah sesuatu, hanya berselang seper sekian detik setelah Brigitta mengambil busur dia langsung mengambil anak panah dan ditembakkan ke arah penonton, namun anak panah tidak terbang melainkan jatuh ke panggung dan di dalamnya terdapat serpihan-serpihan kertas yang bertebaran ke udara.
Contoh karakter pewayangan lainnya adalah, Marchella memerankan Shinta (istri Rama dalam sendratari Ramayana). Gerakan Marchella melantun pelan seperti Brigitta di aksi sebelumnya, yang membedakan hanyalah Marchella tidak membawa senjata apa-apa di awal aksinya hanya beraksi seperti penari dengan mengapit selendang berwarna oranye dengan tangan kiri dan kanannya, tidak lama kemudian setelah menari dengan lemah gemulai, Marchella melepaskan selendang pelan-pelan dan penutup kepala dan mulai mengangkat “senjata” yang dipersiapkan di samping panggung.
Senjata itu bukan sungguhan, tetapi senjata yang menyerupai bazooka dan langsung diusung Marchella turun panggung hingga aksinya berakhir.
Jakarta Kota Budaya
Pada pertengahan Oktober lalu, komunitas Jakarta Cosplay menggelar jumpa pers di Kantor Gubernur DKI Jakarta dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media tentang acara ini.
Kala itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi ide acara parade cosplay karena merupakan kreativitas warga muda Jakarta, Basuki juga berharap Jakarta menjadi role model sebagai kota seni di Indonesia.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...