Cuaca Jabodetabek Tidak Terpengaruh Siklon Tropis Surigae
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, siklon tropis Surigae yang saat ini berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, tidak berpengaruh terhadap cuaca di wilayah Jabodetabek karena jaraknya yang jauh.
"Namun cuaca Jabodetabek saat ini dipengaruhi oleh Sirkulasi Siklonik di Samudera Hindia Barat Bengkulu, dan perlambatan angin di atas Banten - Jawa Barat," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, hari Sabtu (17/4).
Dia menjelaskan, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu tersebut membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Lampung hingga Samudra Hindia barat Lampung yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan disepanjang sistem sirkulasi siklonik dan disepanjang daerah konfluensi.
BMKG juga memantau adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya yang memanjang dari perairan barat Aceh hingga Sumatra Utara bagian selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Barat bagian utara. "Kondisi ini dapat meningkatkan potensi awan hujan di sepanjang wilayah konvergensi tersebut," katanya.
Siklon Tropis Surigae
Guswanto mengatakan, siklon tropis Surigae diprediksi tidak melintasi wilayah Indonesia, tapi cenderung menjauh. Saat ini siklon tropis Surigae berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, pada koordinat 10.6 Lintang Utara, dan 131.3 Bujur Timur atau sekitar 1.310 km sebelah utara barat laut Manokwari.
Siklon bergerak ke arah barat, dengan kecepatan 18 kilometer per jam, bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 80 knot (150 kilometer per jam) dan tekanan 955 hPa. Diprediksikan dalam 24 jam ke depan Intensitas Siklon Tropis Surigae diperkirakan akan meningkat dan bergerak ke barat.
Siklon Surigae memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Indonesia berupa hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.
Dampak lainnya yaitu tinggi gelombang 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung -Likupang, Laut Maluku, perairan Selatan Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak,Teluk Cendrawasih bagian utara dan perairan Jayapura-Sarmi.
Tinggi gelombang 2,5-4,0 meter juga berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Jayapura. Dan gelombang setinggi 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Biak.
Editor : Sabar Subekti
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...