Cucu Kaisar Jepang Resmi Umumkan Pertunangannya dengan Warga Biasa
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Putri Mako, cucu tertua Kaisar Akihito dari Jepang, dan Kei Komuro mengumumkan pertunangan mereka dalam sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi, seperti dilansir VOA.
Keduanya adalah teman sekelas di Universitas Kristen Internasional, tempat mereka menyelesaikan pendidikan tinggi.
Pengumuman oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang tersebut menandai tahap resmi pertama dalam proses pernikahan mereka yang diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan.
Kepala Badan Rumah Tangga Kekaisaran Shinichiro Yamamoto, seperti dilaporkan nhk.or.jp, mengatakan, “Hari ini, kami mengumumkan bahwa Putri Mako akan bertunangan dengan Kei Komuro. Sangat membahagiakan mereka akan bertunangan."
Pengumuman resmi itu seharusnya dibuat pada awal bulan Juli, tetapi ditunda karena terjadi bencana akibat hujan lebat di Jepang barat.
Kehilangan Gelar Kebangsawanan
Putri Mako adalah putri pertama Pangeran dan Putri Akishino, serta cucu pertama Kaisar Akihito. Pangeran Akishino adalah putra kedua Kaisar Hirohito, atau adik dari Putra Mahkota Naruhito.
Putri berusia 25 tahun ini, mengutip dari nhk.or,jp, tengah belajar untuk gelar doktor dan bekerja sebagai peneliti tamu di sebuah museum.
Komuro, juga berusia 25 tahun, bekerja sebagai seorang paralegal dan tengah belajar hukum bisnis di program pascasarjana.
Putri Mako, seperti diberitakan VOA, mengatakan, ia jatuh cinta pada senyum tunangannya yang seperti matahari, serta ketulusan dan kebaikan hatinya. Sementara Komuro, mengatakan, Putri Mako diam-diam mengawasinya seperti bulan.
Putri Mako akan kehilangan status kebangsawanannya setelah menikah dengan orang biasa. Ia sendiri tidak masuk dalam barisan pewaris takhta karena seorang kaisar diharuskan dijabat oleh pria.
Para pejabat istana mengatakan Putri Mako diperkirakan akan menikahi Komuro tahun depan. Kakek Putri Mako, Kaisar Akihito, yang berusia 83 tahun, diperkirakan akan turun takhta tahun depan. Ia akan digantikan anak laki-laki tertuanya, Putra Mahkota Naruhito.
Rencana pertunangan Putri Mako ini, mengutip dari nhk.or.jp, kembali memicu pembahasan mengenai keluarga kekaisaran yang semakin mengecil. Hal ini karena putri kehilangan gelar kebangsawanan saat menikahi rakyat biasa. Para anggota parlemen telah mengesahkan sebuah resolusi untuk mempertimbangkan perubahan atas undang-undang tersebut.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...