Dahlan Iskan Janji Tidak Pakai Jawa Pos Bela Dirinya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menegaskan dia tidak akan menggunakan Kelompok Jawa Pos jadi corong dirinya untuk menghadapi perkara gardu induk PLN, kasus yang telah menempatkan dirinya sebagai tersangka.
"Mohon doa restu, agar saya tidak begitu," tulis Dahlan Iskan, lewat sebuah situs beralamat di gardudahlan.com, dengan judul Soal Corong.
Menurut dia, untuk membela diri, ia cukup menggunakan internet, dan khususnya melalui www.gardudahlan.com, dalam mengutarakan pendapatnya atas perkara itu. Ia bahkan berjanji tidak akan melayani wawancara pers.
"Saya akan selalu menyalurkan keterangan saya melalui gardudahlan itu. Saya tidak akan memberikan wawancara pers. Termasuk tidak akan memberikan wawancara kepada Jawa Pos Group. Saya tidak ingin banyak pihak salah paham karena keterangan saya yang kurang pas. Tapi saya tidak akan melarang media untuk mengutip keterangan saya di gardudahlan itu," tulis Dahlan.
Dahlan Iskan beralasan, Jawa Pos sudah menjadi milik umum.
"Jawa Pos Group biarlah menjadi corong bagi siapa saja. Jangan menjadi corong saya. Kami belajar dari pengalaman masa lalu yang ternyata hal seperti itu kurang baik. Mungkin tidak akan berjalan ideal, tapi kami menyadari bahwa kini masyarakat sudah sangat cerdas dan sangat kritis."
Lagipula, Dahlan mengaku tidak lagi aktif di Jawa Pos."Saya sudah lama bukan lagi pimpinan Jawa Pos Group. Sejak saya sakit delapan tahun lalu. Memang saya memiliki saham di situ, tapi dalam perusahaan modern pemegang saham dan manajemen harus terpisah."
"Saya akan menjadi beban bagi Jawa Pos Group kalau saya tidak berubah. Maka untuk “corong pribadi” itu saya meluncurkan ini: gardudahlan.com," tulis Dahlan, lewat situs yang diluncurkan pertama kali hari ini (8/6).
Di bagian lain keterangannya, Dahlan Iskan mengatakan ia belum menunjuk pengacara hingga saat ini. "Saya memang banyak dibantu Bapak Peter Talaway SH, termasuk saat saya masih berada di Amerika Serikat selama tiga bulan lalu. Pengacara Surabaya itu sudah lama membantu saya di beberapa persoalan. Saya berterima kasih kepada beliau."
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...