Daihatsu Jepang Tangguhkan Produksi Akibat Skandal Uji Keselamatan
OSAKA, SATUHARAPAN.COM - Produsen mobil Jepang Daihatsu Motor Co. menangguhkan semua produksi di dalam negeri pada Selasa (26/12) di tengah skandal uji keselamatan yang memengaruhi sebagian besar model buatannya.
Perusahaan itu menghentikan operasi pabrik di Prefektur Osaka yang merakit kendaraan mini Copen. Dari empat pabrik Daihatsu di Jepang, pabrik tersebut merupakan pabrik terakhir yang berhenti beroperasi.
Penangguhan ini setidaknya akan berlangsung hingga akhir Januari, kata Daihatsu pada Senin (25/12). Keputusan itu berdampak pada lebih dari 8.000 pemasok dan perusahaan induknya, Toyota Motor Corp.
Daihatsu biasanya memproduksi 4.000 mobil kecil setiap hari di Jepang. Unit Toyota itu, yang memiliki sekitar 9.000 karyawan di dalam negeri pada April, memproduksi sekitar 870.000 unit pada tahun fiskal terakhir.
Penghentian produksi telah menimbulkan kekhawatiran karyawan Daihatsu, tetapi perusahaan itu pada Senin (25/12) mengatakan telah bersepakat dengan serikat pekerja untuk membayar sebagian gaji karyawan selama produksi dihentikan.
"Belum ada penjelasan apakah perusahaan akan melanjutkan produksi. Saya khawatir," kata seorang karyawan laki-laki berusia 36 tahun di pabrik Daihatsu Osaka.
Pekan lalu, Daihatsu mengatakan bahwa sebanyak 64 model ditemukan terkena dampak dari skandal pemalsuan uji keselamatan, bertambah enam model dari yang ditemukan pada musim semi.
Perusahaan itu memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman di dalam dan di luar Jepang. Namun, pengiriman dilakukan lagi ke Indonesia dan Malaysia setelah pemerintah di kedua negara itu menyetujui kelanjutan penjualannya. Kyodo-OANA
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...