Dalam Enam Bulan, China Menahan 5.370 Orang karena Pelanggaran Pandemi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China mengatakan pihaknya menahan 5.370 orang karena berbagai bentuk aktivitas ilegal terkait pandemi virus corona dalam kurun Januari hingga Juni.
Lebih dari 40 persen dari mereka didakwa melakukan penipuan, kata kantor kejaksaan negara bagian mengumumkan pada hari Senin (20/7) di microblog resminya. Sementara 15 persen lainnya didakwa karena menghalangi penegakan hukum, dengan yang lain dituduh memproduksi dan menjual barang palsu dan jelek, menciptakan gangguan publik dan mengangkut serta menjual spesies yang terancam punah.
China telah memperkuat perlindungan bagi hewan liar setelah munculnya virus COPVID-19, yang telah dikaitkan dengan pasar basah di kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Sementara itu jumlah kasus terinfeksi virus corona yang dikonfirmasi di wilayah barat laut China, Xinjiang, terus meningkat pada hari Senin. Sebanyak 17 kasus lainnya dilaporkan, sehingga total wabah terbaru di China menjadi setidaknya 47 kasus.
Salah satu dari 17 kasus baru yang dilaporkan pada hari Senin berada di kota Silk Road, Kashgar, kata pemerintah daerah pada microblog resminya. Sisanya berada di ibu kota regional, Urumqi, di mana semua kasus lainnya telah dilaporkan sejak wabah muncul awal bulan ini. Dan lima kasus lainnya dibawa dari luar negeri, menurut Komisi Kesehatan Nasional.
Tidak ada kematian baru yang dilaporkan, meninggalkan total 4.634 di antara 83.682 kasus, dan 249 orang masih dalam perawatan. Sebanyak 158 orang lainnya dipantau secara terpisah mengenai tanda-tanda terinfeksi virus atau untuk tes positif tanpa menunjukkan gejala. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...