Dalam Waktu Jangka Pendek, AS Akan Serang Suriah
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah sepakat akan menghukum pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh Bashar al-Assad karena melakukan tindakan "brutal dan keji" dalam serangan senjata kimia yang menewaskan 1429 orang di dekat Damaskus pada pekan lalu.
Presiden AS Barack Obama mengatakan, AS sedang mempertimbangkan "tindakan jangka pendek" untuk menanggapi serangan itu. Obama menilai penggunaan senjata kimia akan mengancam keamanan nasional AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry mengatakan, serangan itu sebagai tragedi "menyeramkan yang tak terbayangkan" bagi 426 anak-anak yang menjadi korban. Dalam kesempatan itu, John Kerry juga menjelaskan aksi serangan itu dimulai pada 18 Agustus dan membenarkan laporan inteligen mereka bahwa serangan di Suriah adalah senjata kimia.
Berdasarkan informasi inteligen, pada Jumat (30/8) kemarin pemerintah AS merilis dokumen mengenai peristiwa serangan senjata kimia yang terjadi pada 21 Agustus yang lalu. Dalam dokumen empat lembar itu di antarnya dilaporkan sebanyak 1429 orang tewas, termasuk setidaknya 426 anak-anak.
Di tempat terpisah, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Suriah membantah pernyataan John Kerry yang dianggap "penuh kebohongan" dan berdasarkan "bukti palsu". Kemenlu Suriah berkukuh bahwa pemberontaklah yang melakukan serangan mematikan itu.
Seperti dilansir situ t.msn.com, Kapal perang AS dengan membawa senjata rudal jelajah telah berada di perairan Mediterranean. Mereka mengatakan bahwa ini pilihan pertama untuk presiden AS karena dapat menemukan target ratusan mil tanpa perlu mengirim pasukan ke lapangan.
Dukungan Perancis
Presiden Perancis, Francois Hollande mengatakan kepada harian Le Monde, ia mendukung keputusan AS untuk menghukum pemerintah Suriah atas serangan senjata kimia yang telah membahayakan rakyat Suriah. Menurut laporan Le Monde itu, Presiden Perancis tidak dibatasi oleh persetujuan parlemen untuk mengambil langkah apapun terhadap situasi di Suriah.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi di kantor Presiden Perancis mengatakan, bahwa Francois Hollande telah berbicara dengan Obama pada hari Jumat kemarin (30/8) dan AS dan Perancis menunjukkan tekad besar terhadap krisis ini.
"Kedua kepala negara sepakat bahwa masyarakat internasional tidak bisa mentolerir penggunaan senjata kimia. Sebagai sekutu dekat, Perancis dan Amerika Serikat akan terus membahas persoalan Suriah dan semua masalah lain yang mempengaruhi keamanan internasional," kata pernyataan itu. (aljazeera.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...