Dampak Global Pembatalan Kebijakan Iklim Trump Belum Jelas
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Dampak global dari rencana Presiden Donald Trump untuk mencabut kebijakan perubahan iklim Amerika Serikat “belum jelas” dan akan terlihat seiring berjalannya waktu, kata pejabat iklim PBB pada Jumat (31/3).
Dalam perintah eksekutif dan proposal anggaran, Trump memutuskan untuk mencabut kebijakan nasional yang dirancang untuk menurunkan emisi karbon AS dan memenuhi janji pengurangan gas rumah kaca berdasarkan perjanjian iklim Paris PBB bersama 196 negara.
“Dampak pasti dari berbagai pengumuman ini terhadap sekretariat dan aksi iklim global masih belum jelas pada saat ini,” kata Patricia Espinosa, Sekretaris Eksekutif badan PBB yang memungkinkan tercapainya kesepakatan Paris.
Persetujuan anggaran federal AS, yang harus diloloskan oleh Kongres, “melibatkan negosiasi panjang dan pelik,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Saya, seperti banyak orang dan organisasi di seluruh dunia, memantau perkembangan ini dengan saksama.”
Rencana Trump untuk mengurangi batas emisi untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dan mencabut standar polusi kendaraan yang lebih ketat hampir menjamin bahwa Amerika Serikat akan gagal memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian PBB, menurut para ahli.
Presiden itu juga mengatakan dia tidak berniat memenuhi janji yang dibuat pemerintah pendahulunya, Barack Obama, untuk memberikan bantuan triliunan rupiah kepada negara-negara miskin yang rentan terhadap perubahan iklim.
Namun, apakah AS akan mengambil langkah tambahan untuk menarik diri dari perjanjian Paris masih memungkinkan.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan pada Kamis bahwa keputusan akan diambil menjelang konferensi tingkat tinggi G7 di Italia pada Mei.(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...