Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:59 WIB | Minggu, 17 November 2024

Dampak Polusi Udara: Provinsi Pakistan Umumkan Keadaan Darurat Kesehatan

Kendaraan dan pengendara sepeda motor melaju dengan lampu depan menyala karena berkurangnya jarak pandang akibat kabut asap yang menyelimuti wilayah Lahore, Pakistan, hari Rabu, 13 November 2024. (Foto: AP/K.M. Chaudary)

LAHORE-PAKISTAN, SATUHARAPAN.COM-Sebuah provinsi Pakistan mengumumkan keadaan darurat kesehatan pada hari Jumat (15/11) akibat kabut asap dan memberlakukan penutupan di dua kota besar.

Kabut asap telah mencekik Punjab selama beberapa pekan, membuat hampir dua juta orang sakit dan menyelimuti sebagian besar provinsi tersebut dengan kabut asap beracun.

Seorang menteri senior provinsi, Marriyum Aurangzeb, mengumumkan keadaan darurat kesehatan pada konferensi pers dan mengumumkan langkah-langkah untuk memerangi krisis yang berkembang.

Waktu libur bagi staf medis dibatalkan, semua lembaga pendidikan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, restoran tutup pada pukul 16:00 sore sementara layanan bawa pulang tersedia hingga pukul 20:00 malam. Pihak berwenang memberlakukan karantina wilayah di kota Multan dan Lahore serta menghentikan pekerjaan konstruksi di kedua tempat tersebut.

“Kabut asap saat ini menjadi bencana nasional,” kata Aurangzeb. “Semuanya tidak akan berakhir dalam sebulan atau setahun. Kami akan mengevaluasi situasi setelah tiga hari dan kemudian mengumumkan strategi lebih lanjut.”

Rata-rata indeks kualitas udara di beberapa bagian Lahore, kota berpenduduk 11 juta jiwa, melampaui angka 600 pada hari Jumat. Angka di atas 300 dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Kabut asap yang berbahaya merupakan hasil samping dari sejumlah besar kendaraan, pekerjaan konstruksi dan industri serta pembakaran tanaman pada awal musim tanam gandum musim dingin, kata para ahli.

Pusat cuaca nasional Pakistan mengatakan hujan dan angin diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, membantu kondisi kabut asap mereda dan kualitas udara membaik di beberapa bagian Punjab.

Dr. Muhammad Ashraf, seorang profesor di Rumah Sakit Jinnah Lahore dan Allama Iqbal Medical College, mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan pencegahan jauh sebelum kabut asap menyebar luas.

"Ini lebih merupakan keadaan darurat daripada COVID-19 karena setiap pasien menderita infeksi saluran pernapasan dan penyakit menyebar secara massal," katanya kepada The Associated Press awal minggu ini. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home