Dampak Warisan Kelam: Berdamai dengan Masa Lalu
Dikenal sebagai pekerja keras, rajin, ulet, taat aturan, dan tahu diri, merupakan bentuk pengejawantahan dari rasa tidak aman yang orang Tionghoa alami.
SATUHARAPAN.COM – Membaca buku Dampak Warisan Kelam—karangan Robby I. Chandra, terbitan Grafika Kreasindo—menggambarkan banyak luka yang tertoreh dalam sejarah bangsa ini, sehingga narasi yang terbentuk dan terwariskan tidaklah utuh, bahkan bernada miring terhadap keturunan Tionghoa.
Simbiosis mutualisme imigran Tionghoa dengan penduduk Nusantara yang terjalin sejak masa Sriwijaya menjadi ingatan pudar, tergantikan dengan ingatan noda kesenjangan yang sengaja dikondisikan sejak masa kolonialisme, dan meninggalkan trauma yang dialami orang Tionghoa dan sebaliknya.
Memahami narasi yang utuh adalah mengubah paradigma dari pihak yang bertrauma. Dikenal sebagai pekerja keras, rajin, ulet, taat aturan, dan tahu diri, merupakan bentuk pengejawantahan dari rasa tidak aman yang orang Tionghoa alami. Hanya agamalah yang dapat menyerap segala bentuk roh ketakutan dan rasa tidak aman atas lingkungan yang telah Tuhan tempatkan pada setiap manusia. Karena itu, sudah sepatutnya agama menjadi wadah yang menyerap segala bentuk trauma. Sehingga umat beragama menjadi umat yang menginspirasi perdamaian dunia, bukan sebaliknya.
Ras adalah salah satu bentuk yang sudah ”terberi”, tidak ada seorang pun yang dapat memilih menjadi ras atau suku apa saat dilahirkan. Menjadi tanggung jawab setiap manusia untuk menjadi manusia beradab yang memperlakukan secara adil manusia sebagai manusia yang telah ”terberi”, dengan segala haknya, termasuk hak konstitusinya, apa pun suku atau rasnya.
Kiranya kita semua dapat memandang utuh narasi yang dilupakan, berdamai dengan masa lalu, dan menggoreskan narasi indah untuk diwariskan kepada generasi penerus, membuat bangga Ibu Pertiwi dengan persatuan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...