Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:45 WIB | Senin, 31 Oktober 2022

Dan Hood Bersepeda dari Spanyol ke Mesir via Baghdad Kunjungi COP27

Dia ingin menunjukkan perjalanan tanpa menggunakan transportasi udara.
Dan Hodd, 29 tahun, warga Inggris, meninggalkan Spanyol sekitar sebulan lalu untuk menghadiri COP27 di Sharm el Sheikh, Mesir, tanpa terbang, tetapi kebanyakan bersepeda dan menggunakan transportasi umum, mengendarai sepedanya di Baghdad Irak 26 Oktober 2022. (Foto: Reuters)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Dengan biola di punggungnya dan peta di tasnya, Dan Hodd dari Inggris, meninggalkan Spanyol sebulan yang lalu dan bersepeda melalui Baghdad, Irak, yang sibuk saat dia menuju ke tempat pembicaraan iklim COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Dengan tegas dia ingin mencapai tempat itu tanpa terbang (naik pesawat).

“Saya mencoba menggambarkan pentingnya dalam sektor transportasi untuk berbuat lebih banyak tentang krisis iklim,” kata pria Inggris berusia 29 tahun itu.

“Kita perlu mempertimbangkan cara kita bepergian keliling dunia, bolak-balik pada liburan hemat atau untuk perjalanan kerja.”

Hodd telah bersepeda, naik kereta api, bus dan taksi bersama untuk mencapai Irak dalam perjalanan ke Yordania dan akhirnya Sharm el-Sheikh di mana pembicaraan iklim berlangsung pada 6-18 November.

“Pada 2019, maskapai penerbangan bertanggung jawab atas 2,4 persen emisi CO2 global,” kata Dan Rutherford, yang mengarahkan program penerbangan Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih. Dia menambahkan bahwa karena dampak iklim tambahan dari penerbangan, dampak pemanasan totalnya meningkat menjadi 3,5 persen. .

Setelah sempat turun selama pandemi virus corona, lalu lintas udara diperkirakan akan pulih kembali ke level 2019 pada 2024-25, katanya.

Menghindari terbang bukan hanya bagian dari pesan Hodd kepada delegasi di COP27. Perjalanannya ke Mesir adalah bagian dari proyek jangka panjang untuk mengunjungi 100 negara dalam 10 tahun tanpa terbang, mengamen dengan biolanya untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk melanjutkan perjalanan.

"Banyak alasan mengapa saya bepergian dengan cara ini adalah sedikit rasa bersalah yang saya rasakan karena fakta bahwa saya tahu nafsu berkelana yang tak terpuaskan ini akan membuat saya berkeliling dunia untuk waktu yang lama," kata Hodd.

Sekarang di tahun keenam perjalanannya, pelancong berpengalaman dan lulusan psikologi musik itu mengatakan kepada Reuters bahwa polusi di jalan adalah salah satu tantangan utama bagi pengendara sepeda.

“Bau bensin, itu mendominasi segalanya” katanya, seraya menambahkan bahwa dia sering harus berkendara dengan mulut tertutup meskipun suhu tinggi. “Kita hidup di planet yang tidak dibangun untuk perjalanan yang berkelanjutan,” katanya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home