Danau Galilea Surut ke Level Terendah dalam Seabad
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Laut Galilea, yang diyakini umat Kristen sebagai tempat Yesus berjalan di atas air, telah surut ke level terendah dalam satu abad terakhir, menurut keterangan seorang pejabat Israel, Selasa (7/3).
Laut Galilea, yang sebenarnya merupakan danau air tawar, mengalami krisis air hujan selama empat tahun terakhir, kata Amir Givati dari Dinas Perairan Israel kepada radio militer.
"Ini merupakan situasi yang serius,” katanya. Danau surut ke level terendah dalam seabad.
“Debit air danau berada 20 sentimeter di bawah batas normal menurut para pakar,“ kata Givati.
“Bencana kekeringan melanda seluruh wilayah Timur Tengah,” kata Givati.
“Rendahnya curah hujan berimbas terhadap pertanian, lingkungan hidup, dan satwa di daerah sekitar,“ katanya
Daerah lain di Israel terbebas dari krisis air berkat pasokan air dari lima fasilitas desalinasi air laut di sepanjang pesisir Mediterania.
Fasilitas tersebut, memompa air melalui jaringan pipa ke rumah-rumah di seluruh penjuru Israel kecuali satu daerah di Israel utara yang semestinya memperoleh pasokan air dari Laut Galilea.
Sebanyak 75 persen kebutuhan air minum warga Israel berasal dari fasilitas desalinasi.
Laut Galilea memiliki luas sekitar 160 kilometer persegi dan berada 200 meter di bawah permukaan laut.
Danau tersebut merupakan tempat ziarah penting bagi umat Kristen dan Yahudi.
Umat Kristen meyakini, danau tersebut merupakan lokasi sejumlah mukjizat Yesus, termasuk berjalan di atas air.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...