Dapil Jateng VIII: Putra Ketiga Amien Rais Tidak Nyaleg Lagi
JAWA TENGAH, SATUHARAPAN.COM – Daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah (Jateng) VIII merupakan daerah pemilihan putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, pada pemilu 2009. Saat itu Mumtaz Rais sukses meraih 41.769 suara.
Kini, putra ketiga Amien Rais tersebut tidak terlihat menghiasi daftar calon tetap anggota DPR-RI dapil Jateng VIIII. Menurut hasil penelusuran satuharapan.com, Ahmad Mumtaz Rais kini memang tidak mencalonkan diri lagi, ia lebih memilih untuk fokus menyelesaikan studinya terlebih dahulu.
Dapil Jateng VIII meliputi Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Dapil ini mencatatkan 2.780.780 orang dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan pada 4 November lalu untuk daerah Pemilu 2014, dengan perbandingan 1.387.288 pemilih laki-laki dan 1.393.492 pemilih perempuan.
Delapan kursi akan diperebutkan di daerah pemilihan ini oleh 95 caleg Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Artinya, mereka harus memperoleh kira-kira 347.598 suara dari 7.648 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan di dapil ini. Nilai tepatnya sendiri akan ditetapkan setelah semua suara sah sudah diketahui untuk melangkah ke Senayan sebagai wakil rakyat Jateng VIII.
Mereka harus memastikan, partai tempat mereka bernaung harus lolos parliamentary threshold sebesar 3,5 persen. Jika tidak, suara mereka sia-sia.
Tujuh Caleg Petahana
Dapil Jateng VIII menyediakan delapan kursi pada pemilu 2009, dari delapan nama peraih kursi tersebut hanya nama aAhmad Mumtaz Rais yang tidak terlihat kembali pada Pemilu 2014 ini. Artinya tujuh caleg di dapil jateng VIII berstatus petahana.
Gerindra, PKS, dan Golkar mendapatkan satu kursi pada Pemilu 2009 lalu melalui Sadar Subagyo (Gerindra), Tossy Aryanto (PKS), Dito Ganindito (Golkar). Kini ketiga nama tersebut kembali hadir untuk mempertahankan kursi yang telah mereka raih pada pemilu sebelumnya.
Selanjutnya partai peraih dua kursi di dapil ini, yakni PDIP dan Demokrat. Mereka tetap mencatumkan nama Budiman Sudjatmiko dan Adisatrya Surya Sulisto (PDIP) serta Fardan Fauzan dan Khatibul Umam Wiranu (Demokrat).
Para Pesaing Petahana
Beberapa nama baru diprediksi akan menjadi pesaing petahana dalam langkah mempertahankan kursinya. Mereka hadir di dapil Jateng VII untuk bersaing merebut delapan kursi yang disediakan dapil ini pada Pemilu 2014.
Pertama, caleg Partai Golkar, Taufan Rotorasiko, ia merupakan menantu dari ketua umum sekaligus calon Presiden Republik Indonesia 2014 dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Selanjutnya, adalah sosok wartawan olahraga senior, Mahfudin Niagara. Pernah menjadi pemimpin redaksi tabloid olahraga dan ia juga sering menjadi komentator olahraga tinju di beberapa stasiun televisi, kini ia mencalonkan namanya dari PAN. Ia juga merupakan mantan anggota Komisi Displin PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).
Kemudian ada nama Bambang Hartono, Wali Kota Purwokerto (2000-2002), ia mencalonkan namanya dari Partai Demokrat. Berikutnya, Dr. Djiteng Roedjito, seorang ahli gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjadi caleg PKPI.
Caleg Bermasalah Pindah Partai
Berpindah partai adalah salah satu cara bagi seorang caleg yang memiliki track record atau prestasi kurang baik di partai sebelumnya. Mereka harus berganti partai untuk tetap dapat eksis di dunia perpolitikan.
Djoko Edhi Soetjipto Abudurrahman, caleg PBB pada Pemilu 2014 ini pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI Fraksi PAN (2004-2006). Namun, pada 2006 ia di-recall oleh partainya dengan alasan pelanggaran etika karena mengiikuti studi banding RUU Perjudian ke Mesir.
Terakhir, Novita wijayanti ia adalah seorang anggota Fraksi PDIP (2004-2009 dan 2009-2013) namun pada 2013 ia mengundurkan diri dari DPRD jateng, ia kecewa setelah posisi nya sebagai ketua komisi dicopot. Anak dari ketua DPRD Cilacap, Fran Lukman ini kini menjadi caleg dari Partai Gerindra.
Daftar Caleg Dapil Jateng VIII
Partai Nasional Demokrat: Srijanto Tjokrosudarmo, Rumiyati, Arief Suratman, Giyo A.S, Bambang Siswoko Utomo, Ratih Puspitaningtias Faeni, Azwan, Faradillah,
Partai Kebangkitan Bangsa: Ahmad Iman, Siti Mukaromah, Moh. Taufick Hidayatulloh, Bambang Barata Aji, Khabib Mahfud, Yualifus Salmah, Dwi Yanti, Tri Budianto Soekarno
Partai Keadilan Sejahtera: Arif Awaludin, Novi Andriyani, Tri Winarti, Etty Rosita, Tossy Aryanto, Rumanti Agustina, Akhmad Saekhu
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Adisatrya Suryo Sulisto, Wityasmoro Sih Handayanto, Ida Resmi Nurani, Budiman Sudjatmiko, Swastika Noorsabri, Nursintauli Magdalena, Arie Tjahjanto, Iis Aisah
Partai Golongan Karya: Dito Ganinduto, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, Siti Aniroh, Virta Hanisah, Bambang Eko Suratmoko, Purwati, Rachmad Widiyanto, Dwiningsih Haryanti Putri
Partai Gerakan Indonesia Raya: Novita Wijayanti, Sadar Subagyo, Suwarjo H.W, Abdul Hakam Nagib
Waskita Rini, B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi, Airlangga Nagara Satya, Arniati H.M. Thoib
Partai Demokrat: Fardan Fauzan, Khatibul Umam Wiranu, Legi Setiawati, Bambang Hartono, Widodo Dwi Prastowo, Effa Fauziah, Okto Wiryawan Subagyo, Selvi Widya Sari
Partai Amanat Nasional: Ammy Amalia Fatma Surya, Nurhadi M. Musawir, Heru Dwiyantoro, Muhammad Hanafi, Arofiq, Suci Widianingrum S, Rizkia Prima Yulia, Mahfudin Nigara,
Partai Persatuan Pembangunan: Elfi Zuhro Kasmawati, Mukhtar Hadyu, Achmad Mustaqim, Muh. Alaudin Sobarna, Hartono, Helvoni Machrina, Yahya Karomi, Siti Muslikha
Partai Hati Nurani Rakyat: Jurmaini Syakur, Windu Priyo Wibowo, Wakhudin, Kurnia Danu Aji, Pramataram RBS, Ayi Putri Tjakrawedana, Hadi Santosa Yahya, Yenni Nofliani Bengu
Partai Bulan Bintang: Prio Jatmiko, Aris Sugiri, Dwi Suprapti, Muhamad Nasihin, Seindah Sumiwi, Dewi Sartika Sari, Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman, Warsito
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: R. Roedjito Dirdjosoenjoto, Saryono Jahidi, Tiara Larasati, Sugito, Urip Widyaningsih, Syah Priyandono, Sutedjo Sachlan, Astrid Cinderella Bisara.
(kpu.go.id/wikipedia.org)
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...