Dedikasi Sumpah Pemuda ala Atlet Tembak TNI AD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Atlet penembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Letda Infantri Poltak Siahaan, mengatakan makna peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah mengingat pengorbanan pemuda Indonesia zaman dulu.
“Makna peringatan sumpah pemuda ini setiap tahun tetap sama, yaitu mengingat betapa besarnya pengorbanan pemuda kita pada zaman dulu bisa mempersatukan bangsa dan bahasa, tanah air dan itu kita perlu contoh semangat juangnya pemuda kita dulu,” kata Poltak saat berbincang dengan satuharapan.com, di Cilodong Jawa Barat, hari Senin (28/9) lalu.
Menurut dia, peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum historis penting dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliaannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa lain.
Untuk itu, kata Poltak, tantangan terbesar yang dihadapi pemuda Indonesia dalam membangun bangsa di masa mendatang adalah menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih baik. “Untuk menjadikan bangsa kita ke arah yang lebih baik, di mana kita lihat saat ini kita terpuruk di setiap bidang, terutama ekonomi, moral, pendidikan dan jiwa nasionalismenya,” kata dia.
Letda Infantri Poltak Siahaan merupakan salah satu anggota Tim penembak TNI AD yang pernah membawa Indonesia menjadi juara umum dalam kejuaraan menembak tahunan tingkat internasional, Australian Army Skiil at Arms Meeting (AASAM) 2015 itu. Hasil tersebut sekaligus menambah catatan prestasi tim Indonesia dalam kejuaraan itu, di mana Indonesia sudah tujuh kali keluar sebagai juara.
Dalam AASAM 2015, TNI AD meraih 30 medali emas, 14 perak dan tujuh perunggu.
Banggakan Keluarga dan Kostrad
Saat ditanya arti prestasi tersebut, Poltak mengaku sangat bangga. Baginya, bisa menjuarai AASAM 2015 sekaligus merebut gelar Individul Champion Shot merupakan bentuk keseriusan dalam menjalankan tugas sebagai TNI.
Meski mengaku belum merasa membesarkan nama Indonesia dengan prestasinya tersebut, Poltak merasa bangga telah membesarkan nama keluarga dan nama kesatuannya yaitu Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). "Kalau persaan saya sepertinya belum tapi yang saya besarkan adalah nama pribadi nama keluarga saya dan nama satuan saya adalah Kostrad," kata Poltak.
Poltak Siahaan lahir di Kota Medan pada tanggal 5 April tahun 1974. Poltak memutuskan masuk menjadi anggota TNI pada tahun 1995 di Komando Daerah Militer (Kodam) II Palembang dari Tamtama dan bertugas di Batalion Infantri lintas udara 328 dari tahun 1995 hingga 2013. Pada tahun 2011, Poltak melanjutakan pendidikan Bintara di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Jaya dan keluar sebagai lulusan terbaik.
Kemudian, di tahun 2013 Poltak mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pendidikan Secapa di Bandung, dia pun kembali keluar sebagai lulusan terbaik. Kini, Poltak dinas di Divisi I Infantri Kostrad Cilodong, Jawa Barat.
Poltak telah menikah pada tahun 2005 dan dikaruniai satu putri dan satu putra.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...