Defisit Perdagangan Jepang Menyempit pada November
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Neraca perdagangan Jepang menyempit pada bulan lalu, namun ekspor kembali jatuh, terutama terkait pasar utama Tiongkok, menurut data resmi pada Kamis (17/12).
Data ekspor yang mengecewakan itu menekankan kekhawatiran mengenai pertumbuhan Tiongkok, kendati terdapat tanda-tanda peningkatan moderat dalam perekonomian Jepang.
Kementerian Keuangan mengatakan defisit perdagangan Jepang pada November menyempit hampir 58 persen dibanding setahun lalu menjadi 379,7 miliar yen (sekitar Rp 43,40 triliun), melampaui perkiraan pasar atas defisit sebesar 480 miliar yen (sekitar Rp 54,86 triliun).
Selama Oktober, Jepang mencatat surplus perdagangan pertama selama setahun dalam tujuh bulan terakhir saat nilai impor energi merosot akibat anjloknya harga minyak.
Dalam data terbaru, pengiriman dari sejumlah perusahaan Jepang ke Tiongkok turun 8,1 persen, penurunan keempat selama setahun secara beruntun, akibat turunnya ekspor cip memori dan komponen elektronik lainnya.
Total ekspor turun 3,3 persen, sedangkan impor merosot 10,2 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu.
Data itu menyoroti sejumlah tantangan yang menghadang upaya Tokyo untuk menggairahkan kembali negara perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut dalam menghadapi pelambatan pertumbuhan global. (AFP)
Editor : Sotyati
Sudinkes Jaksel Tangani Pengobatan ARV 655 Pengidap HIV
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan menangani sebanyak...