Deflasi Februari 0,36 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan pada bulan Februari terjadi deflasi sebesar 0, 36 persen. Deflasi terjadi karena penurunan beberapa indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, transpor, kumunikasi dan jasa keuangan. Deflasi Februari lebih besar dibanding deflasi pada Januari yang sebesar 0,24 persen.
“Deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, diantaranya kelompok bahan makanan 1,47 persen,” kata Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS pada pengumuman Berita Resmi Statistik di Kantor Badan Pusat Statistik,Jakarta, Senin (2/3).
Sasmito menjelaskan selain bahan makanan sektor transpor, komunikasi, jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 1,53 persen.
“Kelompok perumahan air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,41 persen, kelompok sandang 0,52 persen, kelompok kesehatan 0,39 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan 0,14 persen,” Sasmito menjelaskan.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2015 antara lain cabai merah, bensin, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, semen, solar, tomat sayur, Sasmito menjelaskan kelompok yang memberikan andil pada inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan abakr 0,1 persen, kelompok sandang 0,03 persen.
“Tingkat deflasi tahun kalender Januari dan Februari 2015 sebesar 0,61 persen dan tingkat inflasi sebesar 6,29 persen,” kata Sasminto.
"Deflasi kali ini masih disebabkan oleh turunnya harga BBM (premium) pada Januari dari Rp8.600 menjadi Rp6.700 per liter," kata dia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...