Delima, Cegah Kolesterol Jahat dalam Tubuh
SATUHARAPAN.COM – Delima putih, delima merah, atau delima ungu, yang biasa dikonsumsi dalam bentuk segar, ternyata menyimpan khasiat sebagai obat. Penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, menyebutkan buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Delima, menurut buku Obat Asli Indonesia karya A Seno Sastroamidjojo, diperkirakan berasal dari wilayah Persia dan Armenia, dan kemudian menyebar ke kawasan Mediterania dan India Utara. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Wikipedia menyebutkan tanaman ini diintroduksi ke wilayah Amerika Latin pada abad ke-16, dan dari sana dikembangkan di wilayah California pada 1769.
Warga di belahan Barat menyebutnya pomegranate. Nama Granada, kota kuno di Spanyol, menurut sejarahnya, diberikan bangsa Moor berdasarkan nama buah ini.
Di Indonesia, delima juga dikenal dengan nama dalimo atau gangsalan. Apa pun namanya, di dunia internasional, delima dikenal dengan nama ilmiah Punica granatum, Linn.
Delima adalah tumbuhan pohon perdu, dapat tumbuh hingga ukuran tinggi 5 hingga 8 meter. Batang berkayu, dengan banyak percabangan, dan berduri pada ketiak daunnya. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun berwarna hijau, bentuknya lonjong sampai lanset, dengan permukaan mengkilap.
Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih, atau ungu. Delima berbunga sepanjang tahun.
Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 5–12 cm, warna kulitnya beragam, mulai dari hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih.
Delima diambil manfaatnya dalam bentuk sari buahnya, menyantap bijinya langsung, memanfaatkannya menjadi sirup, menjadi pasta, ataupun konsentrat.
Di Asia, dikutip dari hort.pudue.edu, delima dimanfaatkan sari buahnya. Jus delima adalah minuman populer di Iran. Di Mesir, selain diambil sari buah dan dimanfaatkan untuk sirup, delima juga diolah menjadi minuman anggur. Di Amerika, produk sari buah delima dikenal sebagai minuman kesehatan pom wonderful. Ibu-ibu di Amerika juga memanfaatkan delima sebagai penganan jelly, dengan menambahkan pektin. Di wilayah utara India, buah yang diolah khusus dan dikeringkan, dijual sebagai rempah-rempah.
Khasiat Obat
Sari buah delima memiliki kandungan ion kalium (potasium) yang tinggi, vitamin A, C, dan E, serta asam folat. Sari buah delima, menurut Wikipedia, juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kanker prostat. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh kolesterol.
Kandungan antioksidan dalam buah delima itu jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada wine atau teh hijau. Peneliti dari Vanderbilt University Medical Center, seperti dikutip dari Wikipedia, menemukan orang yang meminum jus tiga kali atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan risiko terkena alzheimer hingga 76 persen dibandingkan yang tidak minum jus sama sekali.
Sastroamidjojo dalam buku Obat Asli Indonesia menyebutkan kulit buah delima mengandung zar samak, dan dalam abunya mengandung acidum boricum. Kulit akar delima putih, mengandung berbagai alkaloid, seperti pelletierine, serta pseudo-methylpelletierine, iso-methylpelletierine, dan methylpelletierine.
Secara tradisional, delima sejak lama dimanfaatkan sebagai obat. Sastroamidjojo dalam buku Obat Asli Indonesia menyebutkan kulit akar delima dimanfaatkan sebagai obat cacing dan obat diare. Kulit akar, kulit pohon, dan kulit buahnya, demikian juga buahnya, untuk obat disentri. Bunganya yang direbus, dimanfaatkan sebagai obat radang gusi.
Wikipedia juga menyebutkan sejak lama buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit. Jus buah delima juga bisa mengurangi radang tenggorokan. Dan, penelitian yang dilakukan American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan buah delima yang kaya antioksidan bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Selain yang sudah disebutkan tadi, delima disebutkan memiliki khasiat bagi kesehatan untuk penyakit-penyakit seperti rematik, kurang darah, dan diabetes.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...