Demi Kesehatan, Warga Sekitar Sinabung Wajib Kenakan Masker
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Sinabung, Provinsi Sumatera Utara untuk mengenakan masker dalam aktivitas sehari-hari.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Hubungan Masyarakat dan Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di hadapan para pewarta pada jumpa pers Penanganan Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, di Kantor BNPB, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (31/10).
“Masyarakat yang terdampak abu letusan dihimbau untuk memakai masker bila keluar rumah serta mengamankan sarana air bersih dari jatuhan abu vulkanik sehingga tidak terkontaminasi, juga membersihkan abu vulkanik dari atap rumah dan pekarangan,” kata Sutopo.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih memancarkan aktivitas kegempaan, deformasi dan memiliki kandungan gas sulfida yang masih tinggi.
“Kegempaan masih didominasi oleh gempa guguran, low frequency, dan tremor yang berkaitan dengan ketidakstabilan kubah lava atau lidah lava. Ini mengindikasikan masih terjadinya tekanan di area di bawah kawah (Gunung) Sinabung,” kata Sutopo.
Sutopo menambahkan berdasar pengamatan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pihaknya juga mengingatkan masyarakat sekitar agar waspada bahaya curah hujan tinggi.
“Saat ini musim penghujan, karena apabila terjadi banjir lahar dingin mungkin dapat menyapu masyarakat yang bermukim dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung,” Sutopo menambahkan.
Menurut data resmi BNPB dan PVMBG saat ini status Gunung Sinabung berada pada status siaga IV, Sutopo dan instansinya tidak dapat memastikan situasi tersebut sampai kapan.
Jumlah pengungsi Gunung Sinabung menurut catatan BNPB per (31/10) sebanyak 3.284 jiwa, yang terdiri atas 1.018 kepala keluarga yang tersebar di 12 titik pengungsian.
Pengungsi berasal dari Desa Kuta Tengah, Desa Sukanalu, dan Desa Sigarang-garang.
“Sesuai rekomendasi PVMBG penduduk tiga desa ini belum boleh pulang, menunggu status Waspada (level II),” kata Sutopo.
Selain itu, bagi yang senang melakukan kegiatan mendaki gunung, Sutopo menasihati tidak melakukan pendakian dan melakukan aktivitas wisata di dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung,
“Arah selatan dan tenggara (Gunung) Sinabung yang merupakan bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran lava dan awan panas,” Sutopo menambahkan.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...