Densus 88: Khilafatul Muslimin Dekat dengan Terorisme
Densus 88 Sebut bahwa Ketua Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Baraja, pernah terlibat peristiwa terorisme.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Densus 88 Antiteror Polri mengusut konvoi motor dengan bendera bertuliskan 'Khilafatul Muslimin' di Cawang, Jakarta Timur. Konvoi rombongan pemotor tersebut dikatakan membuat heboh.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam keterangannya, Selasa (31/5), mengatakan, pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin, yaitu Abdul Qodir Baraja, pernah terlibat dalam peristiwa terorisme. Dia menyayangkan jika ada masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut.
"Kita lagi menyelidiki secara mendalam, intensif. Kita kumpulkan berbagai informasi tentang peristiwa ini," kata Aswin Siregar. Disebutkan Khilafatul Muslimin dekat dengan terorisme.
Konvoi kelompok Khilafatul Muslimin banyak diunggah media sosial dan itu terjadi juga di beberapa wiayah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sementara ketuanya disebutkan berada di Lampung.
"Kita perlu, di samping peristiwa ini sendiri yang sedang ditangani oleh berbagai satuan kepolisian, yang harus kita ingat bahwa ketua atau pemimpin kelompok ini, pernah terkait kasus terorisme. Jadi kalau nanti cari informasi tentang ketua, Abdul Qodir Baraja, dia terkait peristiwa teror sebelumnya," katanya.
"Dan orang-orang di dalamnya bukan cuma ketuanya, ada beberapa orang lain, yang juga belum bisa kita sebutkan nama-nama mereka atau identitasnya adalah para pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia. Bukan hanya pemimpinnya yang kita sebut, tapi beberapa sudah pernah kita tangkap," kata Aswin.
Dia mengingatkan masyarakat, kelompok Khilafatul Muslimin sangat dekat dengan terorisme. Dia menyebut Densus 88 masih mendalami kaitan konvoi tersebut dengan terorisme.
"Bagi warga masyarakat atau siapapun yang bergabung dalam kelompok itu bahwa kelompok itu memiliki sejarah panjang keterkaitan dengan berbagai teror dan radikal, NII (Negara Islam Indonesia), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia). kemudian pemimpinnya sendiri juga pernah terlibat aksi teror langsung ya di beberapa peristiwa di Indonesia," kata Aswin.
"Jadi kita harus ingatkan ke warga masyarakat supaya mereka tahu bahwa Khilafatul Muslimin atau KM yang mereka kampanyekan atau yang mereka konvoikan itu, itu sangat dekat dengan terorisme. Kita lihat nanti apakah ini akan mengarah ke tindak pidana terorisme atau tidak, nanti berdasarkan bukti-bukti yang akan kita kumpulkan ini," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...