Densus 88 Selidiki Motif Penyerangan Polisi
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM – Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menyelidiki motif pelaku berinisial SA yang menyerang tiga polisi di pos lantas Jalan Perintis Kemerdekaan, Kawasan Pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, hari Kamis (20/10).
"Densus sedang mengembangkan penyelidikan," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, hari Kamis (20/10).
Ia mengaku belum mengetahui pelaku bekerja sendiri atau masuk jaringan teroris tertentu.
"Apakah dia lone wolf (pelaku tunggal) atau jaringan tertentu, kami belum bisa menjelaskan karena butuh waktu untuk proses pemeriksaan," katanya.
SA diketahui merupakan pengangguran yang berdomisili di Lebak Wangi, Kelurahan Sepatan, Tangerang, Banten.
Boy mengatakan awalnya petugas polisi tengah mengatur lalu lintas, tiba-tiba SA menyerang secara brutal dengan menggunakan senjata tajam dan melempar bahan diduga peledak kepada petugas.
Kapolsek Tangerang Kota Kompol Efendi yang berada tidak jauh dari lokasi melihat kejadian tersebut dan berupaya melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya.
"Namun pelaku tetap menyerang secara brutal sehingga melukai Kapolsek," katanya.
Sementara dua polisi lainnya yang mengalami luka akibat diserang SA yakni Kanit Dalmas Polrestro Tangerang Kota Iptu Bambang Haryadi dan anggota Satlantas Polsek Benteng Bripka Sukardi.
Pelaku SA akhirnya dapat dilumpuhkan setelah ditembak tiga kali di kedua pahanya. SA lalu dilarikan ke RS Polri Said Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur.
Korban luka Iptu Bambang dan Bripka Sukardi dilarikan ke RSUD Tangerang Kota. Sementara Kompol Efendi dibawa ke RS Siloam untuk mendapat perawatan.
Sementara barang bukti yang diamankan dari pelaku adalah sebuah pisau, sebuah badik, dua benda diduga bom pipa, sebuah tas warna hitam, sebuah sorban putih dan sebuah stiker ISIS yang ditempel di pos lantas.
Waspada ISIS
Menanggapi peristiwa tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat Indonesia waspada akan bahaya dan pengaruh ISIS.
"Di dunia sudah ribut itu (ISIS), karena itu kita harus waspada," kata Ryamizard di Gedung Nusantara II, Jakarta, hari Kamis (20/10).
Menurutnya, ISIS adalah musuh bersama sehingga seluruh komponen masyarakat Indonesia harus bersama-sama menangkal pengaruh ISIS di Indonesia.
Dia berharap peristiwa di Tangerang tersebut tidak boleh terjadi lagi. Selain itu dia berharap masyarakat ini membantu mengamankan bangsa ini, caranya dengan mengikuti program bela negara.
"Bela negara diikuti, lengkap di situ. Ada di bela negara, kalau tahu bela negara, sudah tahu cara-caranya," kata dia. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...