Desa 2.300 Tahun Ditemukan di Israel
ISRAEL, SATUHARAPAN.COM – Sisa-sisa sebuah kota pedesaan kuno yang ditinggali 2.300 tahun lalu ditemukan. Arkeolog Yerusalem sedang menyelidiki situs menjelang rencana pembangunan pipa gas. Seperti dilaporkan FoxNews.com pekan lalu.
Terletak di pinggiran Yerusalem, situs 743,22 meter persegi tersebut mengungkapkan sebuah pemukiman kecil dengan rumah-rumah tunggal keluarga dari batu dan jaringan lorong-lorong sempit.
"Ruang-ruang secara umum digunakan sebagai tempat tinggal dan kamar penyimpanan, sementara pekerjaan rumah tangga dilakukan di halaman," kata Direktur Penggalian Pihak Purbakala Israel (IAA ) Irina Zilberbod.
Kota ini diduduki selama dua abad antara 516 sM hingga 70 M. Masa yang dikenal sebagai periode Bait Allah kedua. Kota ini dibangun Raja Herodes yang membangun kota legendaris kuno Yerusalem. Bait Allah kedua adalah tempat beribadah penganut Yahudi, tempat mesjid Kubah Batu berdiri hari ini.
Batu basal dan penggilingan kapur dan alat penggilingan untuk keperluan rumah tangga, wadah tembikar untuk memasak, tempayan penyimpanan minyak dan anggur, dan lebih dari enam puluh koin, termasuk koin dari pemerintahan raja dari dinasti Seleukus, Antiokhus III dan raja Israel dari dinasti Hasmonean, Alexander Jannaeus terungkap.
Penduduk kota ini dianggap memiliki kebun budidaya dan kebun-kebun anggur untuk nafkah hidup. Tetapi situs kuno itu akhirnya ditinggalkan. Mungkin saat warga kota memutuskan untuk pindah ke kota guna mencari kesempatan kerja yang lebih baik.
"Gejala desa dan pertanian ditinggalkan pada akhir dinasti Hasmonean atau awal pemerintahan Herodes Agung yang berhasil adalah salah satu yang kita kenal dengan dari banyak situs pedesaan di Yudea," jelas arkeolog wilayah Yerusalem Yuval Baruch. "Dan itu mungkin berkaitan dengan proyek-proyek pembangunan besar-besaran Herodes di Yerusalem, khususnya pembangunan Bait Suci, dan migrasi masal penduduk desa ke ibukota untuk bekerja pada proyek-proyek ini."
Para arkeolog masih bingung kemungkinan seperti apa nama desa itu. Tetapi, itu berdekatan Jalan Burma yang terkenal, sebagai rute pasokan Jenderal Amerika Mickey Marcus yang membantu membuatnya selama pengepungan Yerusalem pada Perang Arab – Israel 1948. Upaya Marcus terilhami buku klasik 1966 Kirk Douglas, Cast A Giant Shadow (Campakkanlah Bayangan Raksasa).
Dengan penemuan ini, rencana konstruksi untuk saluran gas diperbaiki untuk membuat situs kuno yang tersedia bagi kunjungan masyarakat. (FoxNews.com)
Editor : Bayu Probo
Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden M...
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan ...