Desain Produk UKDW Rancang Empat Permainan Edukasi Anak
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Design Center Program Studi Desain Produk, Marcellino Aditya Mahendra, bersama Centaury Harjani salah satu dosen Program Studi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyerahkan bhole, puppy bulary, tower o’clock, dan caraka kepada Kepala Sekolah Budya Wacana pada tanggal 21 November 2018 lalu.
Keempat benda tersebut, merupakan produk-produk mainan edukasi hasil rancangan mahasiswa Prodi Desain Produk.
Bhole, merupakan hasil rancangan Michael Matthew Sagito. Michael merancang sebuah permainan yang mengajak anak-anak untuk memperlancar hitungan perkalian, yang dipadukan dengan kompetisi menjatuhkan bola sampai ke bawah. Setiap pemain akan memiliki satu buah bola, bola yang jatuh dan mencapai dasar paling cepat, akan menjadi pemenang. Tentunya pemenang permainan ini adalah yang dapat menjawab banyak soal perkalian dengan benar.
Puppy Bulary adalah permainan papan yang mengembangkan konsep permainan monopoli dengan modifikasi bentuk bulat yang berlapis. Dirancang oleh Firdaruma Rejina Almanis dengan tujuan memperkaya kosakata, serta mengajak anak-anak aktif berbicara maupun mendengar kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris. Permainan ini dimulai di kolom START dan akan berakhir saat ada peserta yang berhasil mencapai kolom finish.
Sedangkan tower o’clock, merupakan permainan untuk memperlancar anak-anak membaca jam dengan tantangan dan aktivitas menyusun balok serta membaca kartu soal mengenai waktu. Anak-anak, akan memperoleh giliran secara bergantian dalam menyusun balok dan menjawab soal-soal mengenai waktu. Permainan akan berakhir apabila balok yang disusun roboh. Tower o’clock ini dirancang oleh Novia Aditya Mandala.
Sementara itu, caraka dibuat oleh Amelia Angelika untuk membantu anak-anak menghapalkan huruf-huruf Jawa, dengan sistem permainan berkompetisi. Setiap pemain harus adu cepat dalam menyusun huruf-huruf Jawa, sesuai dengan panduan yang telah ditentukan. Anak-anak yang telah lancar menghapal akan semakin cepat memenangkan permainan ini.
“Keempat permainan ini merupakan desain dari mahasiswa-mahasiswi Desain Produk UKDW yang sebelumnya melakukan pengamatan langsung di SD Budya Wacana”, kata Marcellino, yang dilansir situs ukdw.ac.id, pada Kamis (22/11).
Mainan edukasi yang didesain berdasarkan triangulasi data dari pengamatan, literatur, dan wawancara dengan para pakar ahli disetiap bidangnya ini, merupakan hasil dari perkuliahan Studio Desain Produk 2, pada semester genap 2017/2018 yang lalu.
Saat itu Prodi Desain produk UKDW, mengajak mahasiswa-mahasiswinya untuk mengembangkan desain mainan edukasi, dengan melakukan studi kasus di Sekolah Dasar Budya Wacana Yogyakarta.
Mainan-mainan ini semua, didesain dari kondisi proses belajar-mengajar sehari-hari yang dilalui para siswa. Mahasiswa belajar secara langsung mengamati kegiatan belajar-mengajar di sana, serta melakukan wawancara langsung dengan Guru dan siswa-siswi yang ada.
Pelajaran yang kerap kali jarang difavoritkan oleh siswa-siswi, seperti mata pelajaran matematika, bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan banyak lainnya menjadi pilihan untuk diangkat menjadi permainan-permainan yang seru, agar siswa-siswi menjadi lebih senang mempelajari mata pelajaran tersebut. Beberapa hasil rancangan mainan edukasi tersebut kini telah hadir di SD Budya Wacana Yogyakarta untuk menemani siswa-siswinya mengisi waktu di saat jam istirahat belajar.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...