Desainer Albert Yanuar Terus Bergerak Maju
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Albert Yanuar adalah salah satu desainer yang ditunggu-tunggu di ajang pesta mode akbar Jakarta Fashion Week (JFW) 2014. Sebagai desainer yang terpilih mengikuti program Indonesia Fashion Forward (IFF), ia bersama desainer terpilih lain menampilkan koleksi karya bersama pada hari pertama penyelenggaraan JFW 2014, pada Sabtu, 19 Oktober lalu.
Albert Yanuar tampil lagi berbagi panggung dengan desainer Korea, Lee Suk Tae, Kamis (24/10) malam ini. Peragaan busana yang menampilkan duet desainer Korea – Indonesia itu dilaksanakan JFW untuk merayakan 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Korea.
Albert (28), mulai menjadi buah bibir di kalangan pengamat mode dan pencinta mode setelah mengikuti ajang Lomba Perancang Mode (LPM) 2009, yang digelar Femina Group. Ajang itu telah melahirkan nama-nama terkenal di bidang perancangan busana di negeri ini, di antaranya Samuel Wattimena, Edward Hutabarat, dan Priyo Oktaviano.
Ciri Khas
Kegemaran mendesain busana sudah Albert praktikkan sebelum mengikuti LPM, namun baru sebatas melayani pesanan klien. Ia bercita-cita membuat sesuatu yang berbeda dengan mengambil bentuk kerajinan tangan dari Indonesia. Baginya, fashion merupakan kombinasi yang menarik antara seni dan bisnis.
Ia memantapkan keputusannya menekuni mode dengan masuk Esmod Fashion College selepas SMP, walaupun belum cukup umur. Namun, ia lulus dengan predikat memuaskan, dinobatkan sebagai “The Best Fashion Designer” pada 2003.
Albert memberanikan diri mendirikan labelnya pada 2005. Kariernya terus menanjak. Ia dikenal sebagai desainer yang mempunyai ciri khas menampilkan garis rancang yang inovatif dan kaya intrikasi, tanpa terperangkap dalam idealisme konsep adibusana. Beberapa produk rancangannya bersifat multifungsional, seperti rok yang juga berfungsi sebagai mantel. Keunikan itu menjadi salah satu faktor yang menegaskan potensinya sebagai salah satu desainer berbakat yang turut mewarnai industri mode Indonesia.
Selain terpilih sebagai salah satu partisipan program IFF, yang diprakarsai JFW bekerja sama dengan British Copuncil, Centre for Fashion Enterprise dan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, prestasinya yang lain adalah kemenangannya di ajang LPM Fashion Entrepreneur Awards dua tahun lalu. Atas kemenangan itu, Albert mendapat kesempatan mendalami ilmu mode di Istituto Marangoni, Milan, Italia.
Lebih Fokus
Di dunia mode Indonesia, Albert dikenal sebagai desainer yang melahirkan koleksi rancangan luxury ready-to-wear, koleksi busana siap pakai kelas mewah. “Saya ingin lebih fokus untuk mengolah luxury ready-to-wear supaya punya kualitas dan produk yang bisa bersaing dengan pasar dunia,” katanya satuharapan.com, awal pekan ini.
Albert tidak mau terlalu berambisi. “Yang penting maju perlahan, tetapi pasti,” kata Albert, yang langsung mempersiapkan diri mengikuti ajang Hong Kong Fashion Week setelah perhelatan JFW usai.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...