Desainer Perkenalkan Keragaman Mode Indonesia di Pekan Mode New York

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perancang busana Indonesia bersiap berangkat menuju panggung New York Fashion Week: First Stage Spring Summer 2018. Mereka adalah Dian Pelangi, Barli Asmara, Catherine Njoo, Melia Wijaya, Vivi Zubedi, dan Doris Dorothea.

International Management Group (IMG), selaku penyelenggara New York Fashion Week telah memilih Dian Pelangi, Barli Asmara, Catherine Njoo, Melia Wijaya dan Vivi Zubedi untuk menggelar koleksi busana mereka dalam New York Fashion Week: First Stage, yang bertempat di The Dream DownTown, New York, 7 September mendatang, pukul 12 siang waktu setempat.

New York Fashion Week: First Stage merupakan bagian dari salah satu perhelatan mode terbesar di dunia mode internasional, New York Fashion Week (NYFW).

Di bawah komando IMG, NYFW First Stage membuka kesempatan untuk para International Fashion Designer yang ingin mencoba membuka peluang pasar, di Amerika khususnya. Kehadiran kelima desainer Indonesia di ajang NYFW First Stage akan berperan besar dalam memperkenalkan industri mode Indonesia di mata dunia.

Kelima fashion designer itu telah memenuhi persyaratan yang diajukan pihak IMG yang menilai sisi orisinalitas hingga kemampuan berproduksi para desainer.

Keberagaman Indonesia

“Indonesia Diversity” menjadi tajuk utama yang dipilih kelima desainer saat tampil dengan ciri khas mereka. Masing-masing akan membawakan 12 koleksi.

Dian Pelangi akan mempersembahkan koleksi hijab yang menggunakan batik dengan desain modern. Dian Wahyu Utami, sang desainer, memang sangat dikenal  dengan misinya, mempromosikan kekayaan seni budaya Indonesia. Brand Dian Pelangi mengedepankan craftmanship dan pemilihan bahan khusus seperti tenun, jumputan, dan batik, yang menawarkan keunikan.

Barli Asmara mengambil inspirasi zaman Victorian dalam menggelar koleksi ready-to-wear deluxe yang bernuansa putih dan memperlihatkan kecanggihan craftmanship Indonesia. Sepanjang kariernya, Barli sudah meluncurkan tiga label, yakni Barli Asmara karya high-end ready-to-wear untuk wanita, label B Homme untuk pria, dan busana muslimah berlabel B by Barli Asmara.

Vivi Zubedi memperkenalkan abaya yang menjunjung kaidah Islam dalam berbusana.

Catherine Njoo memboyong batik Indonesia, khususnya Bali, sembari memperkenalkan budaya tari Legong. Catherine berkolaborasi dengan G Liem untuk aksesori dengan menciptakan motif bunga kamboja dari bahan logam. G Liem akan memberi kejutan yang menarik di panggung NYFW: First Stage nanti.

Untuk melengkapi kesempurnaan koleksi Catherine dan Vivi Zubedi mengajak Suteki ShoesMaker. Suteki by Tina akan menyediakan sepatu sesuai dengan tema kedua desainer tersebut.

Melia Wijaya mengangkat tema Sawung Galing yang mentransformasikan motif batik ayam menjadi motif sulam dengan menggunakan teknik bordir hingga tampil lebih modern.

Wardah Beauty, sebagai produk kosmetik yang telah secara konsisten melakukan branding di Amerika tiga tahun belakangan, dan telah tiga kali berpartisipasi dalam event bergengsi ini, menjadi pendukung utama.

Carolina Septerita, Creative Director di Wardah Beauty dan dikenal sebagai Make Up Artist dengan nama "the magic hand", di ajang NYFW First Stage New York nanti akan memimpin 24 make up artist setempat. Wardah bersama Carolina akan mengadakan workshop tanggal 4 September 2017, sebelum acara NYFW First Stage digelar. (PR)

Editor : Sotyati