Desmond Tutu Tidak Diundang ke Pemakaman Mandela
JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM Afrika Selatan akan mengubur Nelson Mandela hari ini Minggu (15/12), mengakhiri minggu peringatan bagi pria yang berjuang dan disiksa untuk kebebasan dan mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih, membuka jalan baginya menjadi presiden kulit hitam pertama negara itu.
Mandela, meninggal pada tanggal 5 Desember 2013 setelah berjuang melawan infeksi paru-paru kronis selama berbulan-bulan, akan dimakamkan dalam pemakaman kenegaraan dengan kemegahan militer dan upacara adat klan Xhosa aba Thembu di desa tempat leluhurnya di Qunu.
Upacara di sebuah bukit di provinsi East Cape akan dihadiri oleh 4.500 tamu, mulai dari kerabat, kepada para pemimpin Afrika Selatan, dan pejabat asing termasuk Pangeran Charles dan aktivis hak-hak sipil AS Pendeta Jesse Jackson.
Desmond Tutu "Tidak Diundang"
Ikon perdamaian Afrika Selatan Desmond Tutu, dianggap sebagai tokoh penting bagi pemerintah dan anggota keluarga Nelson Mandela, pada Sabtu (14/12) mengatakan dia tidak diundang ke pemakaman teman lamanya.
Walaupun saya sangat ingin menghadiri upacara pemakaman untuk memberikan salam perpisahan kepada seseorang yang saya sayangi dan hargai, itu akan dianggap tidak menghormati Tata jika saya datang tiba-tiba dalam sebuah upacara pemakaman keluarga tanpa diundang, kata Tutu dalam sebuah pernyataan.
Jika saya atau kantor saya diberi tahu bahwa saya akan diterima, tidak mungkin saya melewatkannya.
Staff mengatakan uskup agung Anglikan yang sudah pensiun itu membatalkan penerbangan pada Jumat menuju provinsi Eastern Cape, tempat pemakamannya akan dilaksanakan pada Minggu, setelah tidak ada indikasi bahwa namanya tidak masuk dalam daftar tamu atau akreditasi.
Keterangan Tutu bertentangan dengan keterangan dari pemerintah Presiden Jacob Zuma, yang sering dikritik oleh sang pastor secara publik.
Di tengah protes, pemerintah bersikeras bahwa aktivis anti-apartheid itu masuk dalam daftar pembesar yang terakreditasi.
Dia benar-benar masuk dalam daftar, kata juru bicara kepresidenan Mac Maharaj kepada AFP, mengatakan dia terkejut oleh klaim yang menyatakan bahwa pemenang penghargaan Nobel yang dikenal dengan panggilan Arch tersebut tidak diundang.
Sang Arch bukanlah orang gereja biasa, dia adalah tokoh istimewa di negara kita, kata Maharaj, berjanji akan meluruskan kesalahpahaman.
Menteri di kepresidenan Collins Chabane mengatakan tidak ada undangan yang dikirimkan ke siapa pun tapi Tutu diundang.
Kami tidak mengirim undangan (kepada Tutu), karena kami tidak mengirimkan undangan kepada siapa pun, kata Chabane kepada para reporter. (Aljazeera/AFP)
Budi Said, Crazy Rich Surabaya Divonis 15 Tahun Penjara Koru...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Terdakwa Budi Said selaku pengusaha yang kerap dijuluki Crazy Rich Suraba...