Dewa Alit Tampilkan Kebyar Baru Bersama Gamelan Salukat
GIANYAR, SATUHARAPAN.COM - Sebuah pertunjukan new music kembali diselenggarakan di Bentara Budaya Bali (BBB). Komposer Dewa Alit bersama Gamelan Salukat akan mempresentasikan sejumlah komposisi sebagai upaya pembacaan atas fenomena kebyar yang telah ada selama ini. Acara berlangsung Jumat (25/5) pukul 19.00 WITA.
Pentas gamelan kali ini sekaligus menawarkan pula sebentuk komposisi “Kebyar Baru”. Ada lima komposisi yang ditampilkan antara lain: CaruWara, Kedituan (new music for gamelan), Land Is Talking (music for ricikan and gong), GeringSing (tari baru model palegongan klasik, koreografer Dayu Arya Satyani) dan Somewhere There (music for piano/ carillon and gamelan kebyar). Sebagai pianis Tomoko Nishizawa.
Kebyar Baru merupakan pencarian unsur-unsur materi komposisi yang bersifat eksperimental, sehingga menghasilkan tetabuhan yang belum hadir di musik-musik kebyar sebelumnya.
“Jadi, yang baru adalah musiknya. Bukan bentuk fisiknya sebagai media-ensambel gamelan,” ungkap Dewa Alit, kelahiran Ubud 1973 ini.
Lanjutnya, kebaruan tidak saja mengenai bagaimana musiknya bersifat baru, namun yang tidak kalah penting juga adalah bagaimana kebaruan tersebut berdampak pada para musisi, baik dari segi teknik, estetika ataupun pemahaman dalam kontek pengetahuan tentang kebaruan musik itu sendiri.
Menurut Dewa Alit, gamelan gong kebyar yang lahir pada awal abad ke-20 (1915), semula merupakan musik gamelan kontemporer (new music). Namun kini telah menjadi musik tradisi. Meskipun secara kuantitas masih mendominasi, akan tetapi sekarang mulai muncul gejala bahwa ragam seni ini lebih mengemuka sebagai komoditi musik populer yang kian sepi peminat dan pengunjung.
Pertunjukan Kebyar Baru ini menawarkan pergerakan kesenian yang inovatif dengan harapan agar seni musik kebyar tidak terjebak pada pengertian sempit dalam kehidupannya yang mapan dan monoton pada wilayah musik tradisional.
Dewa Alit mendirikan grup Gamelan Salukat pada 2007, mengkhususkan diri dalam memainkan komposisi-komposisi terkini ciptaan Dewa Alit. Gamelan Salukat telah melakukan tur ke USA dengan Bang on the Can, USA dalam produksi opera baru Evan Ziporyn “A House in Bali” pada tahun 2009 dan 2010.
Kelompok ini sekarang mempersiapkan tur Eropa pertama mereka pada bulan Juni 2018. Adapun pertunjukan Kebyar Baru kali ini merupakan rangkaian dari pentas mereka di International Gamelan Festival yang berlangsung di Münchner Stadtmuseums, Munich, Jerman.
Ini bukan kali pertama Bentara Budaya Bali menampilkan ragam seni pertunjukan yang menawarkan bentuk-bentuk eksplorasi baru atau konsep baru terhadap gamelan Bali. Sebelumnya, pernah ditampilkan Triple 2: New Music for Gamelan “A Tribute to Wayan Sadra” (2011), Konser Internasional Musik Gamelan Baru “North to South” (2013) yang menghadirkan Sekaa Gita Asmara –Kanada (pimpinan I Wayan Sudirana, Ph.D), Grup Gamelan Padhang Monchar dan Taniwha Jaya New Zealand School of Music (arahan Budi S Putra & Jack Body), Sekaa Gamelan Salukat (arahan Dewa Alit), dan Werdi Swaram (arahan Gde Yudane), dan lainnya. (PR)
Parlemen Swiss Memilih untuk Melarang Hizbullah Lebanon
BERN, SATUHARAPAN.COM-Parlemen Swiss pada hari Selasa (17/12) memilih untuk melarang Hizbullah, dala...