Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 14:57 WIB | Rabu, 13 November 2013

Dewan Gereja Dunia Mendoakan Korban Topan Haiyan

Dampak yang ditimbulkan terjangan Topan Haiyan di wilayah Filipina bagian tengah. (Foto: christianpost.com)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (WCC), sebagai persekutuan dari 345 gereja dari seluruh dunia, mengungkapkan kesedihan yang mendalam dan simpati atas kehilangan yang menghancurkan kehidupan dan properti di Filipina disebabkan oleh topan Haiyan. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers WCC pada Selasa (12/11).

Bersama dengan semua gereja anggota persekutuan, orang Kristen dan orang-orang dari semua agama di seluruh dunia, kami menunduk dan berdoa bagi mereka yang telah terkena bencana ini.

Jumlah korban tewas resmi tidak pasti. Pejabat Filipina mengatakan jumlah korban bisa bertambah hingga 10.000 nyawa hilang akibat badai. Sudah lebih dari setengah juta orang kehilangan tempat tinggal dan ribuan lainnya terluka.

Melalui organisasi ekumenis mitra kami, ACT Alliance, banyak gereja anggota WCC dari seluruh dunia menanggapi bencana ini tak terduga. Dan, bahkan sebagai penyelamatan, pemulihan dan pembersihan dilanjutkan, ada ancaman badai lain bergerak menuju wilayah tersebut.

Kami berdoa untuk keselamatan semua yang terlibat dalam pembersihan dan pembangunan kembali dan bagi mereka yang selamat dari badai yang kehilangan orang yang dicintai. Beberapa dengan cara yang paling dramatis. Anak-anak atau anggota keluarga mereka secara harfiah tersapu dari tangan mereka.

Kami menyadari dalam peristiwa bencana ini, paling sering orang miskin yang menderita dan memiliki tantangan yang paling sulit untuk membangun kembali kehidupan mereka. Sebab, mereka memiliki sedikit sumber daya. Kami menyerukan kepada badan-badan bantuan dan pemerintah untuk tidak melupakan mereka yang miskin. Sebab, dari sedikit yang mereka miliki, telah diambil.

Dalam badai yang mungkin terbesar hingga saat ini di wilayah tersebut, kami menyadari realitas perubahan pola cuaca dan peningkatan intensitas badai. Kami berdoa agar kita semua akan melakukan bagian kita untuk mengatasi pemanasan samudra dan mengingat bahwa adalah orang miskin akan menderita paling pertama dan menderita dalam setiap bencana akibat  cuaca.

Di atas segalanya, kita melihat dalam iman terhadap kehadiran menghibur Allah, “tempat perlindungan dan kekuatan, suatu bantuan yang selalu ada dalam kesulitan” (Mzm. 46:1 ). Dan kami melihat tangan Allah dalam perjuangan untuk hidup, bantuan tetangga, kekuatan penyelamat, solidaritas dari mereka yang jauh. (oikoumene.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home