Dewan Gereja Dunia Sampaikan Keprihatinan Tentang Ancaman Ekstremis Religius di Pakistan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches /WCC) menyatakan keprihatinan yang serius tentang keselamatan dan keamanan dari warga penganut agama minoritas di Pakistan, terutama di tengah-tengah ancaman ekstremisme religius.
Pernyataan itu disampaikan dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Perdana menteri Pakistan, Nawaz Sharif, hari Kamis (3/10). Surat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal WCC, Dr. Olav Fykse Tveit.
Dalam surat tersebut diungkapkan bahwa Dewan Gereja-gereja Dunia menyatakan "kesedihan mendalam" atas serangkaian serangan bom yang terjadi dalam pekan terakhir di Pakistan yang telah menewaskan banyak orang, termasuk serangan terhadap jamaat Gereja All Saints di Peshawar, baru-baru ini.
" Dengan mengungkapkan kecaman yang keras atas aksi-aksi terorisme, kami menyampaikan belasungkawa yang tulus dan simpati, terutama kepada keluarga dari mereka yang tewas dan terluka," kata Tveit.
"Kami membawa semua rakyat Pakistan dalam pikiran dan doa-doa kami,” kata dia menambahkan. Tveit menyampaikan bahwa WCC selalu menyatakan keprihatinan serius tentang keselamatan dan keamanan penganut agama minoritas di Pakistan yang hidup di tengah-tengah ancaman ekstremisme religius.
Tveit menyebutkan tentang kunjungannya ke Pakistan pada 2011. Ketika itu dia mengatakan memiliki kesempatan untuk mendengar tentang nasib orang-orang Kristen di Pakistan. Dan juga memahami ketakutan yang dialami oleh agama minoritas yang hidup di tengah-tengah "ketidakamanan dan kurangnya perlindungan yang memadai.”
Dewan Gereja-gereja Dunia mendesak pemerintah Pakistan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberikan keamanan bagi masyarakat yang rentan, terutama umat beragama yang dihadapkan dengan ancaman yang terus-menerus pada kehidupan mereka. (oikoumene.org)
Berikut ini surat terbuka Sekjen WCC kepada PM Pakistan, secara lengkap:
Yang Mulia,
Hal ini disampaikan dengan kesedihan yang mendalam bahwa kita menerima berita tentang tiga serangan bom bunuh diri yang mematikan di Peshawar dalam sepekan. Pertama dalam rangkaian serangan ini, ledakan bunuh diri pada gereja warisan yang menewaskan 85 jamaat Kristen pada hari Minggu 22 September. Lima hari kemudian pada Jumat, 27 September, 19 orang tewas ketika sebuah bom bus ditargetkan terhadap pegawai pemerintah yang kembali ke rumah. Dan terakhir pada tanggal 29 September, ledakan bom yang mengoyak pasar di kota yang sama di Peshawar yang menewaskan lebih dari 40 orang. Dalam semua serangan ini nyawa orang tak berdosa yang berharga telah hilang. Dewan Gereja-gereja Dunia ( WCC / World Council of Churches –Red. ) sangat terganggu oleh lingkungan yang sekarang dengan berkembangnya terorisme, kemarahan agama, dan intoleransi di Pakistan yang telah melahirkan serangan tersebut.
Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) telah menyatakan keprihatinan serius tentang keselamatan dan keamanan penganut agama minoritas di Pakistan yang selama sangat dihadapkan pada situasi tumbuhnya ekstremisme keagamaan. Selama kunjungan saya ke Pakistan bulan Oktober 2011, saya berkesempatan untuk mendengarkan kisah dari keadaan umat Kristiani di Pakistan dan juga untuk memahami rasa takut penganut agama minoritas di negeri ini, yang telah tinggal di tengah ketidakamanan dan kurangnya perlindungan yang memadai.
Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) sangat prihatin dengan aksi-aksi teror. Dengan mengungkapkan mengutuk keras aksi-aksi terorisme, kami menyampaikan belasungkawa dan simpatik yang tulus kami, terutama kepada keluarga dari mereka yang tewas dan terluka. Kami membawa semua rakyat Pakistan dalam pikiran dan doa-doa kami.
Yang Mulia, kami menyadari kesulitan yang dihadapi oleh rakyat Pakistan dan pemerintahan Anda sebagai akibat dari pemboman yang terus-menerus dan berkembangnyakegiatan terorisme yang telah mengakibatkan meningkatnya jumlah korban sipil. Kami mendesak Yang Mulia untuk semua langkah yang diperlukan dan harus dilakukan untuk memberikan keselamatan dan keamanan bagi masyarakat yang rentan, terutama umat beragama yang sedang menghadapi ancaman terus-menerus terhadap kehidupan mereka.
Hormat kami,
Pdt Dr Olav Fykse Tveit
Sekjen WCC
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...