Dewan Gereja-gereja Minnesota Ucapkan Selamat Ramadan kepada Muslim
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Minnesota (MCC) juga aktif terlibat dalam berbagai upaya penggalakan kerukunan antarumat beragama, utamanya Muslim, dan sejak tahun 2005 secara rutin menggalakkan keikutsertaan umat non-Muslim dalam acara buka puasa di puluhan masjid di seluruh negara bagian itu. Bagaimana dengan nasib acara buka puasa bersama ini dengan adanya kebijakan karantina wilayah karena virus corona saat ini?
MCC percaya, komunitas yang kuat memerlukan hubungan yang bermakna dan didasari oleh nilai-nilai yang baik dan bermakna pula. Oleh karena itu, MCC menganjurkan bagi semua umatnya di Negara Bagian Minnesota agar menyambut baik dan membuat semua pendatang merasa nyaman, dan aman hidup dan berusaha di negara bagian itu.
Sebagai pengejawantahan dari semua upaya itu, MCC mengajak semua anggotanya, baik sebagai gereja maupun individu, untuk menunjukkan penerimaan dan sambutan hangat bagi tetangga mereka yang Muslim, terutama selama bulan Ramadan ini dengan memasang poster halaman yang berbunyi “Blessed Ramadan” atau “Terberkatilah Ramadan.”
Melalui kampanye “Blessed Ramadan”, MCC ingin menunjukkan kepada semua tetangga Muslim bahwa mereka memang berada di tempat itu, menjadi bagian integral masyarakat dan mereka disambut dengan baik.
Sejak 2016 MCC telah membagikan poster halaman kepada semua gereja anggotanya dan pihak-pihak yang ingin ikut menyambut para tetangga Muslim. Namun, untuk Ramadan tahun ini, karena berbagai pembatasan terkait pandemi virus corona, pembagian secara fisik ditiadakan dan sebagai gantinya, MCC menyarankan agar gereja-gereja dan individu-individu mendaur ulang poster “Blessed Ramadan” dari tahun-tahun sebelumnya atau mengunduhnya dari situs web MCC.
Pendeta Jerad Morey adalah Direktur Program dan Komunikasi Dewan Gereja-gereja di Minnesota. Dia mengatakan bahwa sejak tahun 2005, MCC juga mengadakan acara yang dijuluki “Taking Heart Iftar Dinner.”
“Selama bulan Ramadan kami bermitra dengan masjid-masjid di wilayah ini dengan mengundang warga non-Muslim untuk berbuka bersama, yakni iftar setelah matahari terbenam. Dalam acara buka bersama ini, masjid-masjid memberikan ceramah mengenai agama Islam. Warga non-Muslim diundang untuk mengamati salat tarawih, dan mereka makan bersama setelah salat. Semuanya untuk mengembangkan hubungan bertetangga yang baik antara Muslim dan non-Muslim di Minnesota,” kata Jerad Morey, yang dilansir voaindonesia.com, pada Selasa (12/5).
“Taking Heart Iftar Dinner” adalah program tahunan MCC bekerja sama dengan Muslim American Society of Minnesota (Masyarakat Muslim Amerika di Minnesota), di mana masjid-masjid dan pusat-pusat komunitas Islam di negara bagian itu menjadi tuan rumah.
Cynthia Bronson Swagger adalah salah seorang pengurus MCC. Kepada VOA dia mengatakan bahwa tanggapan warga untuk menghadiri acara buka puasa sangat positif. Namun, karena kebijakan karantina wilayah yang diterapkan di Minnesota, acara “Taking Heart Iftar Dinner” yang biasanya mendapat sambutan antusias itu tahun ini ditiadakan. Sebagai gantinya, dia mengatakan bahwa acara itu diadakan secara virtual.
“Kali ini, tentu saja, selama masa karantina atau tinggal di rumah, belum memungkinkan untuk mengadakan acara Taking Heart seperti biasanya. Jadi, tahun ini kami menjadwalkan tujuh sesi virtual dan semua itu dilakukan melalui zoom,” katanya.
Cynthia mengatakan, Taking Heart Iftar Dinner merupakan program jangka panjang untuk membawa umat Kristen dan anggota komunitas agama lainnya bersama-sama dengan Muslim belajar saling mengerti dan menerima satu sama lain. (voaindonesia.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...