Dewan Kota Ferguson akan Mereformasi Polisi dan Pengadilan
FERGUSON, SATUHARAPAN.COM – Dewan Kota Ferguson akan mengadakan pertemuan pertama kali Selasa pekan depan setelah peristiwa penembakan fatal seorang remaja kulit hitam (18) oleh polisi satu bulan yang lalu. Pertemuan dewan kota ini rencananya akan diadakan untuk membahas reformasi polisi dan pengadilan dengan mendirikan papan ulasan untuk meningkatkan hubungan polisi dengan masyarakat.
Penembakan Michael Brown oleh Darren Wilson pada 9 Agustus lalu memicu protes masyarakat, yang kadang-kadang diikuti dengan tindak kekerasan. Protes ini menyebabkan Guberbur Missouri Jay Nixon memanggil petugas keamanan untuk menjaga ketertiban. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya kerusuhan rasial di pinggiran kota Ferguson oleh kelompok masyarakat kulit hitam di bagian utara St. Louis.
Dewan kota telah berjanji akan meningkatkan perekrutan dan penjangkauan minoritas di Balaikota untuk seluruh masyarakat. “Tinjauan secara keseluruhan ini diupayakan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan transparansi, khususnya bagi pengadilan dan kepolisian Ferguson,” tutur Mark Byrne, seorang anggota dewan.
Ferguson merupakan sebuah kota yang kurang lebih 70% penduduknya berkulit hitam. Akan tetapi, dewan kota dan jajaran kepolisian sebagian besar diisi oleh masyarakat kulit putih. Menurut laporan Jaksa Agung Missouri, tahun 2013 polisi Ferguson melakukan ketidakadilan dengan berhenti dan menangkap pengendara kulit hitam, dua kali lebih banyak daripada pengendara kulit putih.
Di Ferguson, denda dan biaya pengadilan menyumbang dana fiskal sebesar $2,6 juta atau sekitar 30,6 miliar rupiah. Menurut analisis Associated Press, sebanyak 38 daerah menggantungkan hidupnya pada denda dari pelanggaran lalu lintas atau setidaknya sepersepuluh dari pendapatan tahunan mereka.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat minggu lalu mengumumkan telah melencurkan penyelidikan ke kepolisian Ferguson untuk mencari pola diskriminasi. Departemen kepolisian mengatakan akan mendukung penyelidikan dan bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, protes terus meningkat di Ferguson dalam beberapa hari ini untuk menuntut perubahan intimidasi polisi dan penyalahgunaan terhadap kaum berkulit hitam di daerah St.Louis dan kota-kota Amerika Serikat lainnya. (foxnews)
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...