DI-GUGEL: Permen Jelly Tradisional Bantu Cegah Stunting pada Anak
BOGOR,SATUHARAPAN.COM – Indonesia memiliki beragam suku, budaya, hingga kuliner dari masing-masing daerah. Keberadaannya masih terus dilestarikan masyarakat Indonesia. Berbagai sentuhan lebih modern diberikan baik dalam penyajian maupum pengolahannya. Salah satunya adalah dadih, yoghurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau.
Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University menyulap dadih menjadi permen jelly dengan memberikan sentuhan inovasi.
Apabila dadih khas Minangkabau terbuat dari susu kerbau, maka mahasiswa IPB University ini membuatnya dari susu sapi yang difermentasi dengan cara tradisional seperti pembuatan dadih pada aslinya. Mereka adalah Zarifa Olivia, Zeniasih Karo, Hilna Nur Aprila, Olin Aulia Yunia, dan Qurrat A’yuni. Mereka menggagas inovasi dadih tersebut dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).
PKM-K yang mengusung inovasi dadih tersebut berjudul “DI-GUGEL: Dadih Gummy Gel Permen Jelly Bernutrisi Kaya Protein”, di bawah bimbingan dosen IPB University, Dr Zakiah Wulandari STP MSi.
“DI-GUGEL ini adalah dadih yang dibuat dari susu sapi, ditambah dengan bakteri L.plantarum dan S.thermophilus, lalu selanjutnya diolah menjadi permen jelly untuk memperlambat kerusakan dadih,” kata Zarifa, Ketua Tim DI-GUGEL, seperti dilansir situs ipb.ac.id, pada Senin (24/6).
Pengolahan permen jelly dadih melewati tahap yang cukup panjang, dimulai dari proses pasteurisasi susu dengan metode High Temperature Short Time (HTST), lalu selanjutnya susu diinkubasi menggunakan bambu yang ditutup dengan daun pisang selama 48 jam.
Usai diinkubasi, dilakukan pencampuran antara dadih dengan bahan pembuatan jelly seperti gelatin, high fructose syrup (HFS), dan glukosa. Berikutnya, bahan yang telah dicampur tersebut dipanaskan dengan suhu 120 derajat celsius untuk selanjutnya dicetak dan disimpan dalam refrigerator.
Produk permen jelly dadih ini cocok diperkenalkan untuk anak-anak, agar mereka lebih mengenal makanan tradisional Indonesia. Selain itu, dadih mengandung asam amino essensial yang tinggi dan baik untuk pertumbuhan anak-anak. Permen jelly ini juga bisa mengurangi risiko stunting atau bertubuh pendek yang disebabkan kurangnya nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
“Kami membuat empat varian rasa permen jelly di antaranya mangga, strawberry, green tea, dan cokelat. Harga satu bungkus permen jelly kami jual Rp6.000 saja,” kata Zarifa.
Permen jelly dari dadih yang dibuat oleh Tim DI-GUGEL ini bertujuan untuk mengangkat dan mengembangkan potensi makanan tradisional di Indonesia. Dengan begitu, kesadaran masyarakat akan makanan tradisional yang berpotensi untuk mengatasi permasalahan seperti stunting dapat meningkat.
“Masyarakat dapat memesan permen jelly dadih ini melalui media sosial kami, seperti instagram kami @digugel.id. Kami juga mengadakan giveaway atau kuis serta meminta ulasan produk kepada konsumen yang telah membeli agar ke depannya produk kami bisa lebih berkembang dan dikenal,” tutup Zarifa.
Rusia Mengemasi Peralatan Militer di Pangkalan di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Rusia tampaknya mengemasi peralatan militer di pangkalan udara militer di ...