Di India, Buah Naga Dinamai sebagai “Kamalam”, Mengapa?
GUJARAT, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah negara bagian Gujarat, India, daerah asal Perdana Menteri Narendra Modi, memutuskan untuk mengubah nama buah naga (dragon fruit) karena nama aslinya dikaitkan dengan China. Namun hal itu menuai cemoohan dari oposisi negara itu pada hari Rabu (20/1) lalu.
India dan China saat ini terjebak dalam konflik militer di sepanjang perbatasan Himalaya yang diperebutkan. New Delhi menanggapi kematian 20 tentaranya pada bulan Juni dengan melarang aplikasi buatan China dan membatasi impor.
Buah naga merupakanbuah dari tanaman sejenis kaktus dari Hylocereus dan Selenicereus yang berasal dari Meksiko, dan Amerika Selatan, dan belakangan ini dibudidayakan secara luas di Asia.
“Pemerintah Gujarat telah memutuskan… kata “buah naga” tidak sesuai, dan dikaitkan dengan China. Bentuk buahnya seperti teratai, dan karenanya kami memberinya nama baru dari bahasa Sansekerta,“kamalam.”Tidak ada yang politis tentang itu,” kata menteri utama Gujarat, Vijay Rupani, kepada media pada hari Selasa.
Teratai, atau “kamal” dalam bahasa Hindi, adalah simbol dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa pimpinan Modi. Buah tersebut selanjutnya akan dikenal sebagai “kamalam”di negara bagian tersebut, kata Rupani, yang berasal dari BJP.
Perkembangan itu terjadi beberapa bulan setelah Modi memuji para petani dalam program radio yang membudidayakan buah naga di wilayah gersang di Kutch, Gujarat. "Setelah itu para petani mendekati saya, dan menyarankan untuk mengubah nama buah naga menjadi kamalam,"kata Vinod Chavda, Anggota Parlemen BJP dari Kutch, kepada Reuters."Saya senang negara telah menerima proposal tersebut."
Kongres: Tipu Muslihat
Ada lebih dari 200 petani di Kutch saja yang menanam buah naga lebih dari 1.500 hektare, kata Haresh Thakkar, seorang petani dari wilayah tersebut.
“Nama buah India akan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi kami. Kami rasa tingkat penerimaan buah ini juga akan meningkat jika dipandang sebagai buah India,” kata Thakkar yang telah menanam buah naga selama lima tahun ini.
Buah ini juga ditanam di negara bagian tetangga, Maharashtra ,dan di timur laut India. Tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintah daerah berencana melakukan perubahan nama.
Sementera itu Partai Kongres, oposisi terhadap BJP menyebut perubahan nama itu sebagai tipu muslihat. "Pemerintah tidak memiliki apa pun yang berharga untuk ditampilkan sebagai pencapaian, dan sedang berusaha mengalihkan perhatian dari masalah nyata," kata juru bicara Kongres Gujarat, Manish Doshi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...