Di Jombang, Jumat Agung Dikemas Pergelaran Wayang Kulit
JOMBANG, SATUHARAPAN.COM – Kebaktian dan perayaan Jumat Agung di gereja Kristen Indonesia (GKI) Jombang Jawa Timur (25/3), berlangsung cukup unik. Panitia gereja menggelar wayang kulit dengan latar belakang cerita Punakawan (Semar, Petruk, Gareng dan tokoh-tokoh lain) yang menceritakan tentang kuasa Yesus yang mengalahkan dunia maut/ kematian. Dunia maut yang menjadi tempat Iblis dapat dikalahkan oleh Yesus, yang menjadi tokoh teladan dan juru selamat bagi umat Kristen.
Sang dalang, Pdt Suko Tiyarno Christin dari sinode GKJW menyuguhkan ciri khas wayang wahyu yang terletak pada gunungan wayang yang terdapat tanda salib. Suasana khidmat begitu terasa pada perayaan Jumat Agung itu. Jika biasanya firman Tuhan atau khotbah disampaikan oleh pendeta, tapi malam itu baik tua, muda dan anak-anak melihat dan mendengarkan secara langsung pertunjukan wayang dari awal ibadah sampai akhir.
Pdt Suko Tiyarno mengatakan, “Saya belajar dalang ketika menjadi pendeta GKJW di jemaat Pacitan. Bagi saya wayang adalah budaya Jawa yang sangat baik untuk media pemberitaan Injil. Injil yang di dalamnya terdapat nilai-nilai cinta kasih dapat disebarluaskan kepada warga gereja maupun masyarakat luas,” tutur Pdt Suko Tiyarno.
Aan Anshori yang hadir dalam undangan perayaan Jumat Agung mengapresiasi atas pagelaran wayang kulit di GKI (Gereja Kristen Indonesia) Jombang dalam rangkaian masa penderitaan Yesus ini. “Pagelaran ini patut diapresiasi karena GKI menyerap tradisi lokal dengan baik, Karena selain melestarikan kesenian asli Jawa, pagelaran ini mempunyai pesan moral yang universal, ada tuntunan dalam kehidupan sehari-hari yang mengajarkan tentang nilai-nilai toleransi dan persaudaraan untuk mencintai manusia tanpa tembok-tembok pembatas,” tutur Aan yang menjadi koordinator JIAD (Jaringan Islam Anti Diskriminasi).
Pdt Andreas Kristianto dari GKI Jombang mengatakan, “dunia wayang baik lakon, karakter dan perannya sebenarnya merepresentasikan kehidupan riil manusia sesungguhnya. Pertarungan demi pertarung, ambisi, dan hasrat nafsu manusia yang berujung kepada maut, tempat Iblis bersemayam.”
”Hanya dengan Yesus yang tersaliblah, umat Kristen mengimani bahwa Yesus membebaskan manusia dari penderitaan dosa supaya manusia hidup bahagia. Melalui wayang, orang Jawa dapat menghidupi nilai-nilai cinta kasih Yesus, Andreas menegaskan.
Ibadah Jumat Agung ini dihadiri jemaat sekitar 200 orang, ada tamu undangan dari warga muslim, jaringan GUDUR-ian, anak-anak Staramuda, dan PMII Jombang. (PR)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...