Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 05:22 WIB | Minggu, 05 Januari 2025

Di PBB, Israel Peringatkan Houthi Berisiko Alami Nasib Seperti Hamas dan Hizbulla

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan di markas besar PBB. (Foto: dok. AP)

PBB, SATUHARAPAN.COM-Duta Besar Israel untuk PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) mengeluarkan apa yang disebutnya peringatan terakhir kepada militan Houthi Yaman yang didukung Iran untuk menghentikan serangan rudal mereka terhadap Israel, dengan mengatakan mereka berisiko mengalami "nasib menyedihkan" yang sama seperti Hamas, Hizbullah, dan Bashar al Assad dari Suriah jika mereka terus bertahan.

Duta Besar, Danny Danon, juga memperingatkan Teheran bahwa Israel memiliki kemampuan untuk menyerang target mana pun di Timur Tengah, termasuk di Iran. Ia menambahkan bahwa Israel tidak akan menoleransi serangan oleh proksi Iran.

Namun beberapa jam kemudian militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman, yang memicu sirene berbunyi di seluruh negeri, dan seorang pemimpin tinggi Houthi mengatakan kelompok itu tidak akan menghentikan serangannya terhadap Israel.

“Serangan terhadap entitas (Israel) terus berlanjut dan dukungan terhadap Gaza terus berlanjut,” kata Mohamed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi, dalam sebuah posting di X setelah militer Israel mengumumkan pencegatan rudal.

Houthi berulang kali menembakkan pesawat nirawak dan rudal ke Israel dalam apa yang mereka gambarkan sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina yang berada di bawah tembakan Israel di Gaza.

Danon, dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa Israel tidak akan menoleransi serangan Houthi lebih lanjut. “Kepada Houthi, mungkin Anda tidak memperhatikan apa yang terjadi di Timur Tengah selama setahun terakhir,” katanya.

“Baiklah, izinkan saya mengingatkan Anda apa yang terjadi pada Hamas, Hizbullah, Assad, kepada semua orang yang telah berusaha menghancurkan kami. Jadikan ini peringatan terakhir Anda. Ini bukan ancaman. Ini janji. Anda akan mengalami nasib menyedihkan yang sama,” kata Danon.

Sebelum pertemuan tersebut, Danon mengatakan kepada wartawan: “Israel akan membela rakyatnya. Jika jarak 2.000 kilometer tidak cukup untuk memisahkan anak-anak kita dari teror, saya jamin, jarak itu tidak akan cukup untuk melindungi teror mereka dari kekuatan kita.”

Pekan lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan kaum Houthi bahwa Israel “baru saja memulai” menyusul serangan Israel terhadap beberapa target yang terkait dengan Houthi di Yaman, termasuk bandara Sanaa, pelabuhan di pantai barat negara itu, dan dua pembangkit listrik.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa ia hendak menaiki pesawat di bandara tersebut ketika pesawat itu diserang oleh Israel. Seorang awak pesawat terluka, katanya.

Pemusnahan para pemimpin tinggi Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon oleh Israel dan penghancuran struktur militer mereka bersamaan dengan keruntuhan Assad merupakan serangkaian kemenangan monumental bagi Netanyahu.

Dalam pengarahan pada pertemuan Dewan Keamanan, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Timur Tengah, Khaled Khiari, menegaskan kembali kekhawatiran serius tentang eskalasi kekerasan, menyerukan kepada Houthi untuk menghentikan serangan terhadap Israel dan agar hukum internasional dan kemanusiaan dihormati.

“Eskalasi militer lebih lanjut dapat membahayakan stabilitas regional dengan dampak politik, keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan yang merugikan,” kata Khiari.“Jutaan orang di Yaman, Israel, dan di seluruh wilayah, akan terus menanggung beban eskalasi tanpa akhir.”

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, saat mengutuk serangan rudal Houthi terhadap Israel, juga mengkritik serangan balasan Israel terhadap Yaman, serta serangan yang dilakukan oleh apa yang disebutnya “koalisi Anglo-Saxon” dari kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut “jelas tidak proporsional.” (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home