Di Stefano Meninggal Dunia pada Usia 88 Tahun
MADRID, SATUHARAPAN.COM – Legenda Real Madrid Alfredo di Stefano, salah satu pesepak bola terbaik sepanjang sejarah, meninggal dunia di rumah sakit Spanyol pada Senin (7/7) dalam usia 88 tahun, kata pihak klub.
Mantan penyerang kelahiran Argentina dan presiden kehormatan klub Real Madrid itu seperti disebutkan Real Madrid merupakan “pemain terbaik sepanjang masa”.
Di Stefano dibawa ke rumah sakit setelah menderita serangan jantung pada Sabtu.
Para petugas berjuang 18 menit untuk menyelamatkan pria 88 tahun itu setelah jantungnya berhenti berdenyut, saat ia sedang makan siang di restoran bersama keluarganya di dekat Stadion Santiago Bernabeu.
Ia dibawa ke Rumah Sakit Gregorio Maranon dalam kondisi serius, di mana belakangan ia dinyatakan koma, dan harus bernapas dengan bantuan mesin.
“Alfredo Di Stefano meninggal dunia hari ini pada pukul 5.15 sore (15.15 GMT) di rumah sakit Gregorio Maranon di ibu kota Spanyol,” demikian pernyataan Real Madrid pada Senin.
“Presiden klub Sepak Bola Real Madrid Florentino Perez dan dewan direksi klub ingin menyampaikan duka cita mendalam mereka dan semua rasa cinta dan perhatian kepada anaknya, keluarga, dan teman-temannya,” ia menambahkan.
“Real Madrid memperluas belasungkawa kepada para penggemar di seluruh dunia dan kepada siapa pun yang merasakan emosi kehilangan pemain terbaik sepanjang masa.”
“Pada Sabtu, surat kabar El Pais mengatakan Di Stefano sedang makan bersama keluarganya ketika ia jatuh sakit dan tersungkur di kursi rodanya. Saat ambulans tiba, ia sedang mendapat serangan kardiorespiratori.”
Legenda Real Madrid
Di Stefano, yang sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit karena gejala yang sama, menjalani operasi by-pass jantung setelah ia mengalami serangan jantung pada 2005.
Ia merupakan salah satu pemain terbaik Real, yang diperkuatnya selama 11 musim antara 1953 sampai 1964, dan dibawanya memenangi lima gelar Eropa.
Di Stefano lahir di Buenos Aires dan memulai karier profesionalnya di klub River Plate pada 1945 sebelum pindah ke klub Kolombia Millianorios empat tahun berselang, setelah Liga Argentina dihentikan karena pemogokan.
Di Stefano memenangi gelar Kolombia pada musim pertamanya sebelum menambahinya dengan gelar 1951 dan 1952 dalam daftar pencapaiannya, namun penampilan individunyalah yang menarik minat klub-klub besar Eropa.
Real Madrid kemudian memenangi persaingan untuk mendapatkan tanda tangan Di Stefano, setelah saga transfer yang rumit dan panjang dengan seteru abadi Barcelona.
Di Stefano kemudian bersinar di ibu kota Spanyol ketika ia membantu Real Madrid mengakhiri penantian 21 tahun untuk gelar liga pada musim pertamanya, sebelum menambahi tujuh gelar liga lagi sepanjang kariernya di klub tersebut.
Bagaimanapun, di panggung Eropa-lah Di Stefano benar-benar mengukir namanya sebagai salah satu pesepak bola terbaik, dengan membantu Real memenangi lima edisi perdana Piala Eropa antara 1956 sampai 1960, rekor yang masih bertahan hingga hari ini. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...