Di Timor Leste Presiden Jokowi Tanda Tangani 5 MoU
DILI, SATUHARAPAN.COM – Tak hanya balasan atas kunjungan PM Timor Leste beberapa bulan lalu, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Dili, Selasa (26/1) menegaskan kerja sama konkret Indonesia dengan bekas provinsinya itu.
Bagi Indonesia, Timor-Leste adalah sahabat dan tetangga terdekat, dan saudara kami. “Kedua bangsa kita dipersatukan dan diikat oleh kedekatan geografis dan budaya,” ucap Presiden Joko Widodo pada sambutan Jamuan Santap Siang di Ruang Salao China, Palacio Presidencial, Dili, Timor Leste, Selasa.
Usai santap siang di Palacio Presidencial bersama Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Kantor Perdana Menteri (PM) Timor Leste di Dili.
Di Kantor PM Timor Leste, Presiden Jokowi bertemu dengan PM Rui Maria de Araujo. Pertemuan diawali dengan Tete-a-tete dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara pemerintah kedua negara. Dalam pertemuan Tete a tete, kedua kepala pemerintahan didampingi oleh Menteri Luar Negeri masing-masing negara.
Pertemuan Bilateral
Setelah pertemuan tete a tete dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi RI yang dipimpin Presiden Jokowi dengan delegasi Timor Leste yang dipimpin oleh PM Rui Maria de Araujo di Kantor PM Timor Leste di Dili. Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala pemerintahan didampingi oleh semua menteri pendamping.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi memfokuskan pembicaraan pada dua hal: kerja sama ekonomi dan people to people contact.
Dalam perdagangan dan investasi, Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menjadi mitra dalam pembangunan infrastruktur di Timor Leste.
Sepanjang tahun 2011-2015, telah tercatat pembangunan infrastruktur Timor Leste, berupa jalan, jembatan, bandara, dan gedung-gedung pemerintahan oleh BUMN dan swasta Indonesia dengan total nilai sebesar USD 344 juta. Dan tahun ini, lanjut Presiden, total proyek yang akan dikerjakan mencapai Rp 7 triliun.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi mitra utama dalam penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan. “Saya akan mendorong pembangunan distribution center di Atambua untuk memberi pelayanan khusus bagi Timor Leste,” kata Presiden.
Kerja Sama Energi
Di bidang kerja sama energi, Presiden Jokowi menyambut baik hasil pertemuan kedua Menteri ESDM di Bali, 16 Januari 2016 lalu yang diharapkan mampu mendorong realisasi berbagai kesepakatan, antara lain kerja sama bisnis downstream antara Pertamina dan Timor GAP EP, potensi kerja sama upstream migas dan energi terbarukan, interkoneksi jaringan suplai listrik , dan lain-lain. Presiden juga menyambut baik kerja sama pengelolaan LNG antara Timor GAP EP dan LNG Badak. “Indonesia siap membantu Timor Leste membangun kilang LNG”, kata Presiden.
People-to-People Contact
Mengenai people-to-people contact, Presiden Jokowi mencatat penguatan konektivitas udara dengan penambahan jumlah penerbangan maskapai Indonesia ke Timor Leste. Selain itu, Indonesia juga siap membantu peningkatan SDM pilot dan kru pesawat serta mendorong pembangunan maskapai nasional Timor Leste.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Timor Leste atas pembangunan Pusat Budaya Indonesia di Dili.
Sedangkan terkait masalah Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Presiden Jokowi menyambut baik kemajuan implementasi rekomendasi KKP tahun 2008.
5 Dokumen Kerja Sama
Usai pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Rui Maria de Araujo menyaksikan lima penandatanganan dokumen kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste.
Dalam Pernyataan Pers Bersama, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dalam pertemuan tadi membahas beberapa isu dan kerja sama prioritas. “Indonesia dan Timor Leste berkomitmen untuk mempercepat menyelesaikan perundingan perbatasan Indonesia –Timor Leste,” kata Presiden.
“Untuk batas darat segera menyelesaikan 2 unresolved segments batas darat dan untuk batas laut memulai perundingan di segmen bagian utara Timor Leste pada kuartal pertama 2016,” ucap Presiden.
Di bidang energi, lanjut Presiden, Indonesia-Timor Leste akan terus menguatkan kerja sama baik pengembangan bisnis downstream dan kerja sama pengelolaan LNG. Sementara itu, di bidang infrastruktur, BUMN Indonesia siap meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan infrastruktur di Timor Leste. “Tahun 2011-2015, BUMN Indonesia telah melakukan kerja sama pembangunan infrastruktur senilai USD 344 juta dan tahun 2016 kerja sama diharapkan dapat ditingkatkan menjadi senilai Rp 7 triliun,” ujar Presiden.
Di bidang kesehatan, Presiden menginginkan Indonesia menjadi mitra utama penyedia obat-obatan dan alat-alat kesehatan bagi Timor-Leste. “Di bidang perbankan dan telekomunikasi, kerja sama akan terus kita optimalkan lagi, baik di bidang perbankan bank mandiri yang telah beroperasi sejak 2003 dan PT Telkom Indonesia yang telah beroperasi sejak 2013,” ucap Presiden.
Untuk People-to-people contacts, Presiden mengatakan bahwa kedua negara akan menguatkan konektivitas udara. ”Indonesia siap membantu rencana Timor-Leste membangun maskapai nasional termasuk pelatihan pilot dan kru pesawat,” ucap Presiden.
Di akhir pertemuan, Presiden Jokowi dan PM Rui Maria de Araujo menyaksikan penandatanganan 5 MoU di bidang kearsipan, pemuda dan olahraga, meteorologi, klimatologi dan geofisika, energi dan IUU Fishing.
Blusukan ke Pasar Ledicere
Agenda kunjungan kenegaraan Presiden di Timor Leste sangat padat. Selain melakukan pertemuan dengan Presiden Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Rui Maria de Araujo, Presiden berinteraksi langsung dengan warga Timor Leste dan warga Indonesia di Timor Leste.
”Blusukan” sudah menjadi bagian Presiden Joko Widodo. Tidak hanya di dalam negeri, dalam beberapa kali kunjungan ke luar negeri, Presiden tetap melakukan blusukan. Demikian pula ketika tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor Leste, Selasa 26 Januari 2016.
Usai bertemu dengan Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria De Araujo, Presiden blusukan ke pasar tradisional Lecidere yang berada di kota Dili. Di sini, Presiden mengunjungi beberapa kios yang berjualan buah-buahan dan sempat berdialog dengan penjual buah dan menanyakan harga buah-buahan yang dijual di kios tersebut. Selain itu, Presiden juga mendatangi penjual kain ikat khas Timor Leste.
Beberapa warga masyarakat Timor Leste yang mengetahui kehadiran Presiden Jokowi di pasar Lecidere mengabadikan peristiwa tersebut dengan telepon seluler mereka. Setelah membeli beberapa buah buahan, seperti avokad, sisir pisang dan ubi ungu, Presiden menyapa anak-anak sekolah yang memanggil dari kejauhan.
Berkunjung ke Taman Makam Pahlawan
Dari Pasar Lecidere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Taman Makam Pahlawan Metinaro dengan menggunakan jalur darat. Setibanya di Taman Makam Pahlawan Metinaro,
Presiden mengunjungi TMP Metinaro.
Dari Taman Makam Pahlawan Metinaro, Presiden dan rombongan menuju Taman Makam Pahlawan Seroja. Tapi di tengah perjalanan, Presiden blusukan ke rumah biarawati yang dihuni belasan biarawati. Di sini Presiden bertemu dengan Xanana Gusmao, dan sempat berdialog dengan biarawati di tempat pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu. Dan para biarawati yang memang masih Warga Negara Indonesia turut mendoakan, “Kami berdoa semoga Bapak berhasil memimpin NKRI,” ucap salah satu suster senior Sr Margaretha Mariadi, OCD yang telah berusia 77 tahun dan merupakan adik kandung mendiang Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Soeharto.
Presiden Jokowi mengunjungi TMP Seroja.
Usai berkunjung ke rumah biarawati ini, Presiden melanjutkan perjalanan ke Taman Makam Pahlawan Seroja. Di sini, Presiden meletakkan karangan bunga dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan nasional. Presiden dan Ibu Negara Joko Widodo juga menabur bunga di pusara makam para pahlawan Seroja.
Presiden Jokowi mengunjungi susteran Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD) di Dili.
Bertemu Warga Indonesia
Padatnya agenda Presiden Joko Widodo selama berada di Dili Timor Leste, Selasa 26 Januari 2016 menyebabkan Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo hanya dapat bertemu masyarakat Indonesia di Timor Leste, khususnya di Dili kurang dari 15 menit.
Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 18.35 Waktu Setempat (WS) dan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 harus meninggalkan Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato Dili, Timor-Leste pada pukul 19.00 WS. “Saya dibatasi waktu hanya 7 menit, karena kalau lebih dari itu pesawatnya tidak boleh naik (terbang),” ujar Presiden mengawali sambutannya.
Presiden menjelaskan bahwa penerbangan dari Dili ke Jakarta hanya memakan waktu tiga jam. “Artinya saya bisa setiap saat ke sini,” ucap Presiden yang disambut dengan tepuk tangan.
Presiden Jokowi bertemu WNI di Dili.
Dalam tatap muka dengan warga Indonesia di KBRI, Presiden menjelaskan rencana pembangunan di perbatasan. Pembangunan secara intensif dilakukan di wilayah Timur Indonesia dan kawasan perbatasan. Di NTT, ucap Presiden, tengah dibangun 7 bendungan dan wilayah perbatasan, seperti Motaain di NTT tengah dibangun. “Kita ingin membangun dari pinggiran. Bukan lagi Jawa centrist, tapi Indonesia centrist,” ujar Presiden.
Setelah bertemu dengan warga Indonesia, Presiden beserta rombongan bertolak ke Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato untuk kembali ke Jakarta dengan pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Tiba di Tanah Air
Tepat pukul 20.00 WIB, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Jakarta usai kunjungan kenegaraan ke Timor Leste.
Presiden tiba di Jakarta.
Di bandara Halim Perdanakusuma, Presiden disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Turut mendampingi Presiden dalam perjalanan ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (PR)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...