Dialog Intra Suriah Perlu Saling Percaya dan Kredibilitas
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Delegasi pemerintah Suriah untuk dialog Suriah-Suriah di Jenewa, Bashar Al-Jaafari, mengatakan perlunya kepercayaan dan kredibilitas di natara delegasi.
Untuk itu, kata dia, perlu persiapan dialog untuk mengatasi kesenjangan dan masalah yang terjadi pada dialog sebelumnya. Al-Jaafari, mengatakan pada hari Minggu (13/3) seperti dikutip kantor berita Suriah, SANA, pihaknya telah bertemu dengan utusan khusus PBB, Staffan de Mistura, di Jenewa.
Dalam pertemuan, kata Al-Jaafari, pihaknya menegaskan perlunya "mediator mempertimbangkan keadilan, objektivitas dan netralitas, serta mengambil peran konstruktif dalam membangun kepercayaan dan menciptakan kredibilitas di antara pada delegasi."
Namun, "sampai sekarang, kami belum tahu mana delegasi yang seharusnya bernegosiasi dengan utusan PBB," kata al-Jaafari.
Pihak pemerintah Suriah telah menunjuk beberapa orang, antara lain Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekspatriat, Walid al-Moallem, ketika konferensi pers hari Sabtu di Damaskus.
Laporan terbaru dari delegasi oposisi, terutama tentang "pemerintah transisi" dan "peran Presiden Bashar Al-Assad," Al-Jaafari mengatakan, "Kami masih dalam tahap persiapan, dan berbicara tentang isu-isu penting yang menyentuh simbol kedaulatan di Suriah adalah "keluar" dari perilaku negosiasi yang baik, dan "usaha’’ yang membuat perundingan gagal.
"Pidato ini merupakan antisipasi bagi perundingan tidak langsung,... dan kami di sini tidak datang dengan dokumen apapun, dan kita sekarang di awal babak kedua dan kami tidak memasukkannya dalam tahap esensi," kata Al-Jaafari menegaskan.
Dia mengaku bahwa "laporan tersebut tidak mengejutkan bagi kami karena, sejak babak pertama, kami menentang kehadiran delegasi kelompok teroris di Riyadh. Yang dimaksudkan adalah kelompok oposisi yang didukung Arab Saudi dan berbasis di Riyadh.
Dia menegaskan sikap pemerintah bahwa menempatkan prasyarat akan bertentangan dengan dasar pertemuan di Jenewa yang diselenggarakan dengan mediator internasional adalah pertemuan Suriah-Suriah tanpa intervensi asing atau prasyarat apapun.
Tentang pemilihan umum Al-Jaafari mengatakan tidak membicarakannya dengan De Mistura. Sebelumnya pemerintah Suriah mengumumkan akan menyelenggarakn pemilihan umum parlemen pada 13 April dan De Mistura menyebutkan dialog di Jenewa antara lain akan membahas pemilihan umum pada 18 bulan setelah dialog itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...