Dibantu ITB, DKI Programkan Drone Dukung CCTV Lokasi Rawan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dibantu oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), akan memanfaatkan teknologi pesawat tanpa awak atau yang secara umum disebut dengan drone. Drone tersebut diharapkan mendukung Closed Circuit Television (CCTV) dalam memantau situasi kerawanan kota.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, kepada awak media usai menemui perwakilan dari ITB yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (28/7) siang, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan akan mengintegrasikan teknologi drone dengan sistem kamera pemantau jarak jauh yang sudah lebih dulu dipakai, yakni CCTV.
“Tadi Pak Budi Riyanto berkata ada teknologi dari mahasiswa ITB yang membuat drone yang bisa menempuh jarak Jakarta-Bandung. Nah itu bisa ikut kita kembangkan untuk diintegrasikan dengan CCTV kita. Kalau drone itu bisa PP Jakarta-Bandung, pasti untuk mengelilingi Jakarta juga bisa,” ujar Djarot dengan nada optimis.
Dengan cara seperti itu, Pemprov DKI Jakarta bisa mendapatkan data real time, sehingga semua persoalan di Jakarta secara lebih cepat ditangani. Drone itu nantinya diharapkan mampu memberikan informasi seperti bencana, kerusuhan, narkoba, tindak kejahatan, dan persoalan darurat lainnya yang belum bisa dijangkau oleh CCTV.
“CCTV tidak bisa dipasang di sembarang tempat, hanya di tempat-tempat khusus, tapi kalau drone bisa lebih fleksibel untuk diarahkan kemana saja,” kata Djarot.
Dari integrasi dua teknologi tersebut, lanjut dia, pada akhirnya juga akan mampu secara cepat mengintegrasikan antar lembaga di pemerintahan.
“Contohnya jika ada tindak kejahatan dan kerusuhan, maka nantinya kolaborasi drone dan CCTV itu akan secara cepat memberi informasi ke pihak kepolisian,” tuturnya.
Djarot bangga dengan penciptaan teknologi itu, ia beranggapan bahwa hal itu mampu menunjukkan prestasi yang dimiliki Indonesia dalam hal perkembangan teknologi. “Ini menunjukkan sebetulnya orang Indonesia banyak yang cerdas serta kreatif. Kita terbukti mampu mengembangkan teknologi apapun,” katanya.
Namun, Djarot berharap nantinya keberadaan teknologi canggih itu tidak disalahgunakan untuk hal negatif.
“Selain mengatur lokasi penerbangannya juga harus diatur siapa yang akan mengendalikan drone itu. Jika tidak benar-benar diatur maka justru akan membahayakan,” ujar dia menambahkan.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...