Didenda $ 14 Juta Gelapkan Royalti Novel Fifty Shades of Grey
TEXAS, SATUHARAPAN.COM - Amanda Hayward, kepala kelompok penerbit virtual berbasis di Australia, The Writers Coffee Shop (TWCS), yang pertama kali menerbitkan novel erotis best-seller Fifty Shades of Grey sebagai serial e-book, diperintahkan membayar sebesar $ 14 juta atau sekitar Rp 140 miliar kepada mantan anggota pendiri TWCS, Jennifer Pedroza, oleh Pengadilan AS, atas kasus penipuan royalti.
Kuasa hukum Hayward, seperti diberitakan radioaustralia.net.au, masih menegosiasikan jumlah utang royalti yang harus dibayarkan kliennya bersama Hakim Susan McCoy, dan mengatakan kliennya baru bersedia membayar kerugian royalti ini segera setelah tercapai kesepakatan di antara dua belah pihak.
Pedroza, yang tinggal di Texas, merupakan bagian dari pemilik TWCS, penerbit independen buku-buku elektronik (e-book).
Berdasarkan dokumen pengadilan, TWCS awalnya hanya menerbitkan novel Trilogi Fifty Shades dalam bentuk e-book, tapi kemudian berkembang dengan juga menerbitkan dalam bentuk cetakan dan buku cetak berdasarkan pesanan.
Hak cipta novel Fifty Shade of Grey dimiliki pengarangnya asal Inggris, EL James, dan dijual ke Random House yang kemudian berhasil menjual lebih dari 100 juta eksemplar buku tersebut di seluruh dunia.
Kisah dalam novel ini juga sudah diangkat ke layar perak, garapan sutradara Sam Taylor-Johnson, dengan judul sama, dan dibintangi Dakota Johnson, Jamie Dornan, dan Jennifer Ehle. Film itu bahkan diberitakan berhasil membukukan laba senilai $US 570 juta (setara Rp 8 triliun) di AS dan luar negeri, menurut situs pelacakan Box Office Mojo.
Keempat juri di AS pada bulan Februari lalu memutuskan Pedroza telah ditipu atas bagian dari royalti penerbitan novel Fifty Shades of Grey oleh Hayward. Hayward menipu Pedroza dengan memintanya menandatangani perjanjian yang menghilangkan namanya dari bagian royalti penjualan setelah Hayward menandatangani kesepakatan dengan Random House.
Juri memutuskan bahwa Pedroza merupakan satu dari empat pemilik asli TWCS, dan Hayward telah berlaku curang dengan melakukan pengaturan ulang di dalam TWCS sehingga dia bisa mengamankan uang dari Random House untuk diri sendiri.
Mike Farris, kuasa hukum Pedrosa, mengatakan kliennya puas dengan hasil keputusan juri itu.
Setelah kuasa hukum untuk Hayward mengatakan kliennya tidak memiliki uang utuk membayar keputusan pengadilan itu, Hakim McCoy mengatakan dia membolehkan pembayaran dilakukan dalam bentuk properti.
Pedroza mengajukan gugatan itu di Pengadilan Tarrant County, Texas, pada bulan Mei 2014. Awalnya ia meminta ganti rugi sebesar $1 juta (Rp 14 miliar). (ABC/Reuters)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...