Diego Costa Mendapat Cemoohan di Partai Perdana
SALVADOR, SATUHARAPAN.COM – Penyerang baru tim nasional Spanyol, Diego Costa mendapat pengalaman buruk yakni cemoohan para penonton yang memadati Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, pada Sabtu (14/6) dini hari WIB, saat dia membela Spanyol yang takluk 1-5 atas Belanda.
Diego Costa selalu mendapat sorakan dari penonton setiap kali memegang bola. “Saya tidak mempermasalahkan ini (teriakan penonton), saya selalu setia kepada negara saya, dan menghormati Brasil,” kata Costa seusai pertandingan.
Diego Costa membuat para penonton terdiam tatkala andalan lini depan Atletico Madrid ini menjadi aktor tercipta gol satu-satunya Spanyol menit ke-27.
Diego Costa yang sedang menyongsong umpan terobosan di dalam kotak penalti dijatuhkan oleh bek Belanda, Stefan de Vrij. Xabi Alonso yang menjadi algojo sukses menuntaskan eksekusi penalti hingga membawa Spanyol unggul 1-0, gol tersebut tidak bertahan lama karena Spanyol harus tertunduk malu karena hingga akhir pertandingan negeri Kincir Angin, Belanda menghajar mereka dengan kedudukan 1-5.
Walau Costa telah digantikan Fernando Torres menit ke-62, tetapi cibiran dan teriakan negatif dari pinggir tribun penonton tetap terdengar.
Diego Costa lahir dan besar di Brasil. Sejak usia 16 tahun Costa merantau ke Portugal untuk menekuni sepak bola. Sepanjang karier profesionalnya, Costa tidak pernah bermain di Liga Brasil, akan tetapi penyerang yang diisukan akan ke Chelsea musim depan ini sempat membela tim nasional Brasil pada Maret 2013 saat menghadapi Italia pada pertandingan persahabatan. Pada September tahun itu juga federasi sepak bola Spanyol meminta izin kepada FIFA untuk menaturalisasi Costa.
Costa kemudian menyatakan keinginannya membela tim nasional Spanyol. Pria 25 tahun itu kemudian mengirim surat kepada federasi sepak bola Brasil untuk menyampaikan keinginannya. (wikipedia.org/soccerway.com).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...