Diego Pulang Kandang setelah Program Penangkaran
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Diego telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Kura-kura raksasa Galapagos yang produktif ini akan dilepaskan kembali ke alam liar setelah “dipinjam” oleh pihak berwenang, untuk menyelamatkan spesiesnya dari kepunahan.
Kura-kura raksasa berusia 100 tahun itu, yang direkrut bersama 14 kura-kura dewasa lain untuk program penangkaran, akan dikembalikan ke pulau asalnya, Espanola pada bulan Maret, menurut siaran pers Taman Nasional Galapagos (PNG), Jumat (10/1/2020).
“Sekitar 1.800 kura-kura telah dikembalikan ke Espanola dan sekarang dengan reproduksi alamiah kami memiliki sekitar 2.000 kura-kura,” kata Jorge Carrion, direktur taman nasional, seperti dilansir japantimes.co.jp.
“Ini menunjukkan bahwa mereka mampu tumbuh, mereka dapat bereproduksi, mereka mampu berkembang,” Carrion.
Andil Diego untuk program penangkaran yang dilakukan di Pulau Santa Cruz sangat penting. Penjaga taman nasional percaya dia bertanggung jawab untuk menjadi patriark setidaknya 40 persen dari populasi 2.000 kura-kura itu.
Sekitar 50 tahun yang lalu, hanya ada dua pejantan dan 12 betina spesies yang sama dengan Diego yang hidup di Espanola, dan mereka punya kebiasaan menyebar untuk bereproduksi.
Diego didatangkan dari Kebun Binatang San Diego California, Amerika Serikat, untuk bergabung dengan program penangkaran yang didirikan pada pertengahan 1960-an untuk menyelamatkan spesiesnya, Chelonoidis hoodensis.
PNG meyakini Diego diambil dari Galapagos pada paruh pertama abad ke-20 oleh suatu ekspedisi ilmiah.
Sekarang, Diego akan kembali ke rumah aslinya, hampir delapan dekade setelah hidup di luar habitatnya, kata taman nasional itu. Selama beberapa dekade, dia tinggal di Kebun Binatang San Diego.
“Dia punya andil besar pada garis keturunan yang kita kembalikan ke Espanola,” kata Carrion.
“Ada perasaan bahagia memiliki kemungkinan untuk mengembalikan kura-kura itu ke keadaan aslinya.”
Diego memiliki berat sekitar 80 kilogram, panjangnya hampir 90 sentimeter, dan tinggi 1,5 meter, jika ia benar-benar merentangkan kaki dan lehernya.
Sebelum dikembalikan ke Espanola, kura-kura raksasa itu harus melalui masa karantina untuk menghindari membawa benih dari tanaman yang bukan asli pulau.
Kepulauan Galapagos di Ekuador, yang terletak di Samudra Pasifik, menjadi terkenal oleh penelitian Charles Darwin tentang keanekaragaman hayati yang menakjubkan.
Kisah kecakapan Diego sangat kontras dengan kisah sedih Lonesome George, sejenis kura-kura raksasa Galapagos, yang bertahun-tahun menolak untuk berkembang biak di penangkaran.
Harapan akan berkembangnya spesiesnya, Chelonoidis abingdoni, memudar ketika Lonesome George meninggal pada 2012 pada usia lebih dari 100 tahun.
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...