Dihantam Gelombang Panas Jerman Siaga Dua
JERMAN, SATUHARAPAN.COM – Gelombang panas kembali melanda Eropa, dan puncaknya akan mencapai Jerman hari Rabu (24/7) dan Kamis (25/7), dengan suhu udara sampai 40 derajat celsius. Negara modern seperti Jerman pun bisa kewalahan.
Gelombang panas yang akan melanda Jerman mulai pertengahan minggu ini, akan menyulitkan para manula dan anak-anak. Terutama mereka harus berhati-hati.
"Kami akan mengeluarkan peringatan siaga tingkat 2 di beberapa bagian (Jerman)," kata Andreas Matzarais, Kepala Pusat Penelitian Medis Meteorologi di Badan Meteorologi Jerman DWD di Freiburg kepada kantor berita Jerman DPA, yang dilansir dw.com pada Selasa (23/7).
Suhu udara rata-rata diperkirakan akan mencapai 38 derajat celsius, di beberapa tempat bahkan mungkin melampaui 40 derajat celsius.
Gelombang panas ini kemungkinan akan bertahan sampai akhir minggu, tambahnya. Karena itu, terutama warga manula dan anak-anak diperingatkan agar tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan. Dan bagi semua orang, imbauan utamanya adalah minum air banyak-banyak.
Bulan Terpanas Sepanjang Sejarah Pencatatan Cuaca
"Upayakan apartemen Anda tetap sejuk, cobalah tidur cukup untuk bisa menghadapi suhu panas pada siang hari", kata DWD. Terutama di daerah perkotaan, suhu udara pada malam hari diperkirakan tetap mencapai suhu tropis.
Jika suhu udara malam hari tidak turun di bawah 20 derajat celcsius, akan sulit menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk. "Terutama bangunan gedung, masih tetap panas setelah suhu panas lewat," kata Andreas Matzarakis. "Sampai suhu di dalam gedung turun, bisa berlangsung beberapa jam sekalipun udara di luar sudah turun."
Menurut Badan Meteorologi Jerman DWD, musim panas ini sudah mengalami tiga kali gelombang panas, dan itu adalah hal yang tidak biasa. Bulan Juni lalu, di beberapa tempat tercatat rekor suhu udara baru yang tertinggi sejak pencatatatan cuaca. Sehingga bulan Juni tahun ini menjadi bulan Juni terpanas dalam sejarah pencatatan cuaca di Jerman.
Tidak Hanya di Jerman dan Eropa
Gelombang panas tahun ini tidak hanya melanda Jerman dan Eropa, melainkan juga beberapa kawasan di Amerika Serikat. Minggu yang lalu, Badan Meteorologi mencatat rekor suhu tertinggi, antara lain di Atlantic City dan di Bandara John F Kennedy di New York. Ketika itu suhu udara tercatat mencapai 28 sampai 43 derajat celsius. Namun awal minggu suhu udara sudah kembali turun.
Gelombang panas di pantai Atlantik di AS hari Sabtu dan Minggu lalu, menyebabkan situasi darurat dideklarasikan di beberapa kawasan dengan jumlah penduduk yang terkena dampaknya mencapai lebih 150 juta orang. Media setempat melaporkan enam orang meninggal karena gelombang suhu panas.
Di New York, ada sekitar 500 ruangan yang difungsikan sebagai "ruang dingin publik" dengan alat pendingin dan akses terbuka bagi masyarakat umum. Ajang olahraga Triathlon yang sedianya digelar hari Minggu (21/7) di New York harus dibatalkan. Itu terjadi untuk pertama kali dalam sejarah penyelenggaraanya sejak tahun 2001.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...