Dimulai dari Diri Sendiri
Di hadapan saya seorang petugas kebersihan KRL membuang sampah dari jendela. Dan setelah itu dia bersama temannya menertawakan apa yang dilakukannya.
SATUHARAPAN.COM – Dalam perjalanan dengan commuterline menuju Bogor, saya menyaksikan pemandangan yang menyedihkan sekaligus meresahkan hati. Di hadapan saya seorang petugas kebersihan KRL membuang sampah dari jendela. Dan setelah itu dia bersama temannya menertawakan apa yang dilakukannya. ”Wah… jangan-jangan sampahnya kena kepala orang,” katanya sembari tertawa. Tak terlihat guratan rasa sesal di wajahnya. Peristiwa itu sungguh menyedihkan hati saya.
Ia bekerja sebagai petugas kebersihan, namun tidak menghayati secara utuh pekerjaannya. Benar ia menjaga kebersihan dalam KRL. Tetapi, sampah yang dibuang—setelah dikumpulkan demi menjaga kebersihan KRL—mengotori lingkungan lain. Inilah yang meresahkan hati: Bukankah ia petugas kebersihan?
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan minim. Pemandangan buang sampah sembarangan itu bukanlah yang pertama saya lihat. Dari dalam kendaraan—entah angkutan umum maupun pribadi—sering kali terlihat plastik, bungkus makanan, permen, atau botol minuman dibuang begitu saja di jalan. Jalan umum malah menjadi tempat sampah. Banjir tiap tahun di Jakarta tampaknya belum membuat efek jera bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Sejak mahasiswa saya mendisiplinkan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jika tidak menemukan tempat sampah, saya terbiasa menyimpan terlebih dahulu dalam tas. Suatu kali teman saya pernah bercanda, ”Ini tas atau tempat sampah?” Namun begitu, saya masih melakukannya hingga kini.
Kebersihan lingkungan sangatlah penting. Dan yang lebih penting: kebersihan lingkungan dimulai dari diri sendiri.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...